Selasa, 05 April 2011

TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT

Menurut apa yang tertera dalam hadits Rasulullah SAW, ketika hari kiamat telah dekat, ibarat tinggal sejengkat, matahari akan terbit dari arah terbenamnya, yakni sebelah barat, namun semua itu tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses, saat menghadapnya matahari itu kehadapan Allah SWT.

Dalam tafsir kitab Tafsir Yasin karangan Syekh Hamamy Zadah, disebutkan bahwa matahari mempunyai 360 tempat di timur dan barat. Matahari terus berputar dari tumor ke barat sampai hari kiamat. Hal itu terjadi pada setiap putaran, dengan takdir Allah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa tempat peredaran matahari itu tetap ada sampai pada hari kiamat, karena sesungguhnya ketika terjadi kiamat, matahari tetap berada di tempatnya, namun kehialangan sinarnya.

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar R.A. mengatakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Pada hari ketika matahari terbenam, ya Abu Dzar! Tahukah kamu ketuka itu matahari dimana?” Lalu aku menjawab : “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui!” Rasulullah SAW lalu berkata : “Ya Abu Dzar! Sesungguhnya matahari itu terbenam dan pergi ke bawah ‘Arsy, lalu matahari itu meminta izin kepada Allah, agar dirinya diperkenankan sujud kepada-Nya. Allah pun mengizinkannya. Kemudian matahari juga meminta izin agar dirinya diperkenankanuntuk terbit lagi ke dunia, karena ia melihat banyak orang yang melakukan kemaksiatan dan kemungkaran. Untuk permintaan matahari yang ini, Allah mengizinkannya dengan berfirman : kembalilah kamu dari mana terbit, lalu matahari itu terbit dari timur. Maka matahari tetap terbit dan terbenam seperti biasanya, sampai dekatnya hari kiamat.”

Ketika telah dekat terjadinya hari kiamat, kemunafikan, kefasikan dan angkara murka semakin merajalela, pelacuran di mana-mana dan menjadi suatu hal yang biasa, kejahatan tak terkendali. Banyak sekali orang yang melakukan dosa besar di muka bumi. Seruan untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar telah hilang, syari’at telah diabaikan, serta hokum-hukum Islam sudah tidak diperdulikan lagi

Pada saat seperti itu, kembali matahari sujud di bawah ‘Arsy semalam penuh, dan saat itulah Allah tidak mengizinkan matahari untuk terbit lagi, serta memerintahkan bulan untuk mendatangi matahari. Lalu matahari dan bulan berdiam di situ selama tiga hari, sehingga menjadi amat panjanglah malam itu.

Tidak seorangpun yang mengetahui peristiwa tersebut, kecuali para ahli tahajjud, yang terbangun dari tidur mereka untuk melakukan shalat tahajjun, sebagai wujud ibadah dan ketaatannya kepada Allah dengan berdzikir dan berwirid. Mereka seakan berlomba untuk memperbanyak ibadah mereka, seperti yang telah dilakukannya setiap malam.

Tiba-tiba orang-orang ahli ibadah itu merasa aneh dan heran, karena malam terasa amat panjang dan fajar tidak terbit. Kemudian mereka keluar untuk melihat bintang-bintang di angkasa, namun keadaan bintang-bintang itu seperti biasanya. Sehingga mereka menganyka bahwa diri mereka telah kehilangan waktu untuk memburu ibadah. Dalam keadaan yang seperti ini, para ahli ibadah yang telah mempunyai firasat akan datangnya hari kiamat, semakin tekun dalam bertahajjud, berdzikir dan berwirid.

Fajar yang mereka nantikan pun tak kunjung tiba, sehingga mereka keluar lagi untuk melihat bintang-bintang di langit, namun bintang-bintang pun tetap seperti biasanya. Maka yakinlah mereka bahwa saat seperti itu adalah tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat. Maka hiruk pikuklah di antara manusia, untuk saling memberitahukan tentang akan datangnya hari kiamat yang tidak lama lagi. Akhirnya mereka berkumpul semua dalam masjid, untuk merendahkan diri kepada Allah SWT. Mereka menangis dengan tangisan yang sangat dahsyat, karena begitu takutnya terhadap siksa Allah SWT. Golongan seperti ini bias ditemukan pada setiap negeri, namun jumlahnya sedikit.

Mnakala sempurna tiga malam, di mana pada tiga malam tersebut, tidak satu kali pun fajar terbit, maka Allah Ta’ala memerintahkan matahari untuk terbit dari barat. Perlu diketahui, ketika matahari telah terbit dari barat, maka sesungguhnya kiamat benar-benar telah begitu dekat. Sehingga menangislah matahari dan bulan. Mereka merendahkan diri di hadapan Allah Ta’ala. Dari menangisnya matahari dan bulan tersebut, maka menangis pula seluruh penghuni dunia serta penghuni langit dan tujuh kemah besar.

Mengenai hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadist dari Abdullah bin Ash R.A. bahwasanya Nabi SAW bersabda :

“Sesungguhnya pertama-tama alamat-alamat hari kiamat yang keluar, yaitu terbitnya matahari dari arah barat dan keluarnya binatang kepada orang banyak diwaktu dhuha. Mana jasa di antara keduanya itu yang keluar terlebih dahulu dari kawanannya, maka yang lainya pasti akan menyusul sebentar kemudian.” (HR. Muslim dan Abu Daud).

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang lain, yang diriwayatkan oleh Muslim juga disebutkan, mengenai matahari yang terbit dari arah barat, ketika hari kiamat telah dekat :

“Tiada akan terjadi hari kiamat, sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya (barat). Apabila matahari telah terbit dari tempat terbenamnya, manusia semua beriman. Maka pada waktu itu, tiadalah iman seseorang yang berguna untuk dirinya yang tadinya belum perna beriman, juga bagi mereka yang tadinya belum berbuat baik dalam berimannya.” (HR. Muslim).

Ketika matahari telah terbit dari arah barat, tiba-tiba ada gema suara dari arah langit yang mengatakan “Ingatlah! Sesungguhnya matahari telah terbit dari arah barat!”

Manusia yang mendengar seruan itu akan menangis dan mereka merendahkan diri kepada Allah SWT. Ketika mereka melihat ke langit, mereka melihat pemandangan yang sebelumnya tidak pernah mereka temukan, mereka melihat matahari dan bulan secara bersamaan, yang telah kehilangan sinarnrya. Pada waktu itu, matahari dan bulan berkumpul pada satu tempat. Hal ini sangat cocok dengan bunyi firman Allah SWT sebagai berikut :

“Dan matahari dan bulan dikumpulkan.” (QS. Al-Qiyamah : 9).

Pada waktu itu, tangis dan taubat penduduk penghuni bumi sudah tidak bermanfaat lagi. Ketika matahari dan bulan telah sampai di tengah-tengah langit, Allah SWT memerintahkan kepada Jibril A.S. untuk mendekati kedua planet itu, yakni matahari dan bulan. Kemudian Jibril terbang kea rah matahari dan bulan dengan kedua sayapnya. Jibril memerintahkan kepada matahari dan bulan untuk kembali lagi kea rah barat. Sesungguhnya ini disebabkan karena di barat ada pintu yang dinamakan dengan pintu taubat. Yang mana panjang pintu taubat itu sama panjangnya dengan perjalanan selama 70 tahun. Kemudian matahari dan bulan kea rah barat untuk menuju ke pintu tersebut, dan sejak saat itu tertutuplah pintu taubat untuk selama-lamanya.

Setelah peristiwa itu, matahari dan bulan terbit seperti biasanya, takni matahari terbit dari arah timur dan bulan terbit pada malam hari. Begitu seterusnya, hingga hari kiamat tiba. Tetapi kiamat yang sesungguhnya dengan adanya kejadian matahari terbit dari sebelah barat jaraknya sangatlah pendek. Sehingga pendeknya jarak ini diibaratkan dengan seekor kuda yang melahirkan anaknya dan anak kuda tersebut belum sampai bias dinaiki pemiliknya, kiamat telah terjadi.

Minggu, 03 April 2011

NABI ISA A.S. WAFAT DAN KEADAAN UMAT SETELAHNYA

Pada zamannya nanti Nabi Isa A.S. juga akan menikah, sedangkan wanita yang diperistri adalah bangsa Asqalan. Dalam pernikahannya ini beliau dikaruniai dua putra, yang satu bernama Muhammad, yang satunya lagi bernama Musa.

Nabi Isa A.S. kemudian pergi haji ke Masjidil Haram, kemudian dilanjutkan berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Di sana beliau sakit sampai akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dimakamkan di sebelah makam Rasulullah SAW.

Adapun tuntuk lebih mengetahui tentang perjalanan Nabi Isa A.S. kehadiran Ya’juj dan Ma’juj bias dibaca dalam kitab-kitab klasik karangan Ulama Salaf. Kesemuanya ini tentunya juga berdasarkan Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih. Atau juga bias dibaca hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bersumber dari An-Nawwas bin Sim’an Al-Kilabiy R.A. sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Riyadlush Shalihin. Sedangkan untuk mengetahui pembahasan yang lebih luas, bacalah kitab Badai’uz Zuhur, atau kitab Nurul Abshar, atau kitab Hayawatul Hayawan dan Syamsul Ma’arif.

Setelah Nabi Isa A.S. wafat, tidak begitu lama manusia banyak yang meurtad, melupakan dan keluar dari agama Islam. Manusia banyak yang kembali dalam kekufuran dan kemusyrikan. Banyak negeri yang pada akhirnya dikuasai kembali oleh orang-orang kafir, sehingga lama-kelamaan agama Islam bagaikan seorang anak yatim yang tidak ditunggui oleh orang tua dan keluarganya. Hukum-hukum Allah yang pernah menjadi pijakan dan landasan hidup yang pernah dijalankan oleh Nabi Isa A.S. akhirnya menjadi sia-sia belaka, manusia banyak yang durhaka dan lupa terhadap Tuhannya. Mereka terlalu sibuk dan telah terbuai dengan urusan-urusan duniawi sehingga urusan-urusan agama yang telah diyakininya terbengkalai.

Pada masa-masa seperti ini keadaan dunia tidak menentu, sebab sudah mendekati kehancuran, pintu taubat segera ditutup. Karena itu, celakalah bagi orang-orang yang tidak ingat akan Tuhannya. Inilah saat-saat yang menentukan bagi perjalanan hidup umat manusia, apakah ia termasuk orang yang celaka ataukah orang yang bahagia keimanan dirinya yang menentukan.

Adapun orang yang mengerti dan menyadari adanya tanda-tanda ala mini, tentunya ia akan senantiasa semakin mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak taubat kepada-Nya, menyesali segala dosa dan kehilafan yang pernah dilakukan. Karena mulai saat ini, keadaan dunia tidak bertambah tentram, keadaan dunia semakin lama semakin kacau. Orang mukmin bertambah hari bertambah habis, sehingga dunia ini hamper hanya dihuni oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah. Hanya tinggal sedikit orang-orang yang beriman kepada Allah. Pada puncaknya matahari tidak terbit sampai tiga hari, kemudian matahari terbit dari arah barat bersamaan dengan bulan, sampai di tengah langit matahari dan bulan kembali lagi ke barat. Setelah itu tunggu kehancuran ala mini, karena yang disebut dengan kiamat sudah amatlah dekat.

NABI ISA A.S. MEMIMPIN UMATNYA

Pada zaman ini Nabi Isa A.S. akan menjadi hakim yang adil dan bijaksana bagi seluruh umat manusia berdasarkan syari’at Rasulullah SAW. Pada saat itu, Al-Qur’an dan kitab-kitab yang lain (seperti hadits dan kitab-kitab fiqih empat mazhab) sudah diporak-porandakan oleh Dajal dan pengikutnya. Akhirnya Nabi Isa A.S. bermunajat memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Ta’ala, kemudian beliau pergi ke sungai Jaihun.

Ketika Nabi Isa A.S. dating ke sungai Jaihun, tiba-tiba ada peti keluar dari tengah sungai, kemudian Nabi Isa A.S. membawa peti tersebut. Ternyata di dalam peti tersebut berisi Al-Qur’an dan kitab-kitab karangannya Syekh Abu Qasim Al-Qusyairiy R.A. Dengan Al-Qur’an dan kitab-kitab tersebut Nabi Isa A.S. mulai menata kembali peradaban manusia berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah atau juga berdasarkan Syari’at Rasulullah SAW dengan tidak berpegangan hanya dengan satu mazhab saja, tetapi ini telah dijaga oleh Allah dari kesalahan dalam menetapkan suatu hukum.

Ketika Nabi Isa A.S. hendak menjalankan hukum pemerintahannya, tiba-tiba Malaikat Jibril dating kepada beliau untuk memberitahu tentang akan datangnya Ya’juj dan Ma’juj dan menyampaikan perintah dari Allah Ta’ala agar Nabi Isa A.S. dan kaum muslimin yang lain mengungsi ke gunung Thur. Ternyata benar, tidak begitu lama Ya’juj dan Ma’juj keluar dari sarangnya (tempat mereka ditahan). Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj ini bagaikan keluarnya semut dari lubang. Dari sinilah permukaan bumi ini mengalami kerusakan total akibat ulah Ya’juj dan Ma’juj.

Nanti pada zamannya Nabi Isa A.S. rakyat mutlak dibebaskan dari membayar pajak. Hal ini berbeda dengan pendapat Qadli Yalil. Mana pendapat yang benar? Wallahu A’lam. Dan pada saat itu tidak ada babi atau celeng berkeliaran dengan bebas, apabila ada babi atau celeng yang berkeliaran tentu akan dibunuh oleh pemerintahan Nabi Isa A.S. Karena babi atau celeng itu merupakan makanan kesukaan orang kafir, dan haram dimakan oleh orang Islam. Walhasil, setiap perkara yang sudah jelas haramnya menurut nash Al-Qur’an pasti dilenyapkan oleh Nabi Isa A.S. Tindakan demikian ini untuk memberi pengertian kepada orang kafir, bahwa apa yang mereka makan itu adalah haram dan batil.

Menurut pendapat yang terpilih Madzhab Syafi’I dan Madzhab Jumhur tentang wajibnya membunuh babi dan celeng setelah mampu, meskipun di negeri orang kafir. Hal ini juga telah dijelaskan oleh Imam Nawawi Al-Bantani dalam Syarah Muslim. Pendapat ini sekaligus menyalahkan dan menentang pendapat yang memperbolehkan memelihara babi dan celeng di negeri orang kafir dengan qayyid, asal tidak ada yang makan.

Pada zaman Nabi Isa A.S. nanti tidak ada bedanya dengan zamannya Imam Mahdi, tidak ada agama selain agama Islam., tidak ada yang disembah selain Allah SWT. Orang yang jahat telah mati, fitnah telah lenyap, kemungkaran telah sirna, tidak ada penyakit menular, tidak ada pelacuran, tidak ada barang riba, tidak ada orang yang bertengkar, tidak ada orang yang saling bermusuhan. Semua orang merasa damai, aman, senang dan tentram, baik yang ada di daratan maupun yang ada di lautan, semuanya senang bersaudara, senang bekerja sama dan tolong menolong, tidak ada orang melarat, tidak ada zakat, tidak ada orang yang minum-minuman keras. Sehingga tidak ada kemaksiatan.

Di zaman Nabi Isa A.S. seluruh penduduk langit, penduduk bumi, ikan di lautan, binatang di hutan, semuanya ridha dan patuh terhadap perintah Nabi Isa A.S. Sehingga harimau bias berkumpul dengan kambing, kucing bias hidup rukun bersama tikus, ular berkumpul dengan katak, bahkan anak-anak kecil bermain dengan kalajengking, kelabang dan ular tidak khawatir digigit. Bumi pun menjadi subur mengeluarkan segala macam tetumbuhan yang memberikan banyak berkah, kembali seperti keadaan zaman Nabi Adam A.S. Karena berkahnya tanaman, sampai-sampai anggur satu ikat tidak habis dimakan orang sepuluh. Begitu juga sebuah delima tidak habis dimakan orang sepuluh, sehingga sisanya lebih banyak dari pada yang dimakan.

Cahaya Islam bersinar terang dimana-mana, semangat beribadah senantiasa berkobar di hati kaum muslimin, sehingga pada zaman itu disebut zaman keemasan bagi kaum muslim. Angin Shaba (angina rahmat) senantiasa meniupkan hawa sejuk yang sangat nikmat. Sampai-sampai ada orang melihat mayat berkata : “Alangkah baiknya kamu hidup lagi untuk merasakan senangnya hidup ini.”

Suasana ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan umat manusia pada waktu itu lamanya sampai kira-kira 70 tahun.

NABI ISA A.S. BERPERANG

Nabi Isa A.S. nantinya akan berperang Salib seperti yang dilakukan oleh Imam Mahdi, tentaranya adalah para Malaikat dan jin. Pada saat itu, dunia Islam juga melakukan peperangan melawan orang kafir mengikuti jejak Nabi Isa A.S., dan diberi kemenangan oleh Allah. Pada pertempuran itu orang-orang kafir banyak yang tewas, sedangkan meraka yang masih hidup melarikan diri dan berlindung di balik pepohonan dan bebatuan. Akan tetapi Nabi Isa A.S. dan kaum muslimin tidak mengalami kesulitan dalam memburu mereka, setiap pohon dan batu yang digunakan mereka untuk berlindung dapat memberi tahu kepada kaum muslimin, bahwa dirinya digunakan untuk berlindung oleh orang-orang kafir.

Gambaran adanya pertempuran itu telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, sebagai berikut :

Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin berperang melawan Yahudi sehingga kaum Yahudi bersembunyi dibalik batu dan pepohonan. Maka berkatalah batu dan pepohonan itu (memberi tahu kaum muslimin) : “Wahai orang Islam, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh dia.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

NABI ISA A.S TURUN KE BUMI

Nabi Isa A.S. itu adalah putranya Maryam binti Imran, beliau termasuk di antara Ulul Azmi, artinya, beliau itu termasuk diantara para Rasul yang sangat tabah hatinya dalam menjalani berbagai macam cobaan dan rintangan. Beliau dilahirkan di Baitul Lahm, yaitu suatu tempat yang berdekatan dengan Baitul Maqdis di Palestina, dan terlahir tepat pada malam Senin pada tanggal 29 bulan Kaihak, yaitu bulan bangsa Qibthiy, atau pada bulan Januari tahun 600 sebelum Hijriyah.

Nabi Isa A.S. itu tingginya sedang, rambutnya hitam pekat, kulitnya putih dan belum pernah menikah sejak beliau diangkat oleh Allah ke langit dari kejaran Bani Israil yang hendak membunuhnya.

Sebagai tanda dari dekatnya hari kiamat adalah turunnya kembali Nabi Isa A.S. ke dunia ini. Nabi Isa A.S.turun ke dunia ini bukan untuk menyebarkan agama Nasrani, melainkan untuk menerapkan syari’ah Islam serta tidak membenarkan ajaran agama selain ajaran agama Islam. Sebab pada saat itu umat manusia banyak yang menjadi pengikut Dajjal yang kafir, sehingga tidak sedikit kaum muslimin yang lemah imannya terpengaruh dan menjadi pengikut Dajjal. Untuk itu Nabi Isa A.S.akan mengingatkan umat manusia bahwa Dajjal itu adalah kafir dan ajaran yang dibawanya adalah sesat.

Nabi Isa A.S. akan memerintah di muka bumi ini dengan adil serta berdasarkan syari’at yang dibawa oleh Rasulullah SAW, yang telah banyak ditinggalkan orang, karena banyak yang menjadi pengikut Dajjal. Diantara tujuan dari diturunkannya Nabi Isa A.S. ke bumi ini adalah untuk membunuh Dajjal yang telah banyak menyesatkan orang. Setelah itu Nabi Isa A.S.akan menetap di bumi ini untuk beberapa saat lamanya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala.

Adapun mengenai diturunkannya Nabi Isa A.S. serta tugas yang akan diemban beliau dalam misinya, telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, sebagai berikut :

Demi Zat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, sungguh sudah amat dekat saat turunnya Isa putra Maryam di kalangan kalian semua, yang bertindak sebagai seorang Hakim yang adil. Ia akan memecahkan semua kayu palang salib, membunuh babi, menghapuskan pajak dan waktu itu, harta melimpah ruah, sampai seorangpun tidak ada yang mau menerima harta yang disedekahkan kepadanya. Sampai-sampai satu sujud lebih baik dari pada dunia dan apa yang ada di dalamnya.

Kemudian Abu Hurairah R.A. berkata : “Bacalah, jika kamu semua menginginkannya “ “Tidak ada sama sekali golongan ahli, melainkan pasti mereka beriman kepada Isa sebelum wafatnya beliau ini, yaitu setelah turunnya ke bumi dan sebelum tibanya hari kiamat. Pada hari kiamat nanti Nabi Isa A.S. akan menjadi saksi atas mereka semua.” H.R. Bukhari dan Muslim).

Senin, 21 Maret 2011

ZAMANNYA YA'JUJ DAN MA'JUJ

Pada zaman Ya'juj dan Ma'juj banyak kaum muslimin yang menderita, hidup serba susah dan sengsara, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang meninggal, karena sulit mendapatkan makanan dan air. Semua tanaman dan air habis dilalap oleh Ya'juj dan Ma'juj. Karena itu, kaum muslimin bersama dengan Nabi Isa Alaihissalam mengungsi ke gunung thur untuk menyelamatkan diri dari kerusakan yang dilakukan oleh Ya'juj dan Ma'juj.

Di gunung itupun kaum muslimin lama-kelamaan juga kesulitan makanan, persediaan bekal yang dibawanya habis. Untuk turun dari gunung tidak mungkin, di samping tidak ada makanan di bawah, juga khawatir akan menjadi mangsa Ya'juj dan Ma'juj. Akhirnya, satu-satunya jalan adalah memuhon pertolongan kepada Allah Ta'ala. Nabi Isa Alaihissalam dan kaum Muslimin kemudian berdo'a kepada Allah agar Ya'juj dan Ma'juj dimusnahkan.

Allah kemudian mengabulkan do'a Nabi Isa dan kaum muslimin tersebut, dengan menurunkan ulat yang banyak sekali untuk menggerogoti leher Ya'juj dan Ma'juj. Ada yang berpendapat, Allah menurunkan penyakit hidung pada Ya'juj dan Ma'juj. Dalam waktu singkat seluruh Ya'juj dan Ma'jujmati secara bersamaan, tidak ada yang tersisa.

Dalam riwayat yang lain disebutkan : Bahwa matinya Ya'juj dan Ma'juj itu disebabkan amukan angin taufan, yaitu angin yang pernah digunakan untuk membinasakan kaum 'Ad. Akibat dari besarnya tiupan angin tersebut, dalam waktu satu jam Ya'juj dan Ma'juj sudah mati semua tidak ada yang tersisa.

Nabi Isa dan kaum muslimin kemudian bersyukur kepada Allah atas pertolongan-Nya. Namum mereka masih dihadapkan oleh kesulitan yang lain, yaitu banyaknya bangkai Ya'juj dan Ma'juj yang berserakan dimana-mana, apalagi banyaknya bangkai-bangkai tersebut sudah membusuk yang baunya menusuk hidung. Lalu Nabi Sia dan kaum muslimin berdo'a kepada Allah agar bangkai-bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dihilangkan dari permukaan bumi. Tidak begitu lama do'a mereka dikabulkan. Allah mengutus ribuan burung yang besarnya seperti unta. Burung-burung ini menyambar setiap bangkai Ya'juj dan Ma'juj sampai habis tidak tersisa, lalu bangkai-bangkai dibuang di tempat yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Dalam riwayat yang lain disebutkan : Bangka-bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dibuag di tengah samudera, kemudian dimakan oleh ikan sampai ikan-ikan yang ada di samudera menjadi gemuk-gemuk, karena belum pernah menemukan makanan daging yang begitu banyaknya.

Melihat adanya pertolongan Allah ini Nabi Isa dan kaum Muslimin memanjatkan syukur kepada-Nya. Namun masih ada lagi masalah yang mengharuskan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah, yaitu banyaknya kotoran tahi yang ditinggalkan oleh Ya'juj dan Ma'juj, kotoran ini berserakan dimana-mana, hampir tidak ada tempat yang tidak dikotori oleh Ya'juj dan Ma'juj. Untuk itu, Nabi Isa dan kaum Muslimin berdo'a lagi kepada Allah, memohon diberi pertolongan agar permukaan bumi ini bersih dari kotoran Ya'juj dan Ma'juj. Allah lalu menurunkan hujan yang deras sekali, akhirnya dalam waktu singkat kotoran-kotoran Ya'juj dan Ma'juj ini hilang dari permukaan bumi terbawa oleh air hujan.

Ada sebagian Mufassir mengatakan : Bau busuknya kotoran Ya'juj dan Ma'juj ini tujuh tahun baru bisa hilang.

Seluruh peristiwa di atas telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdaNya :

Maka Ya'juj dan Ma'jujdikirim oelh Allah, mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi. barisan muka mereka melalui danau Tibris, lalu mereka meminum air danau tersebut sampai habis. Kemudian barisan terakhir lewatu pulau situ, lalu mereka mengatakan : "Bahwa di sini dulu pernah ada air".

Nabi Isa dan kawan-kawanya terkepung (oleh Ya'juj dan Ma'juj sampai kekurangan makanan), sehingga sebuah kepala sapi bagi masing-masing mereka lebih berharga dibandingkan dengan seratus dinar bagi setiap orang di hari itu.

Kemudian Nabi Isa dan kawan-kawannya berdo'a (supaya Ya'juj dan Ma'juj binasa). Lalu Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung pada Ya'juj dan Ma'juj, maka di waktu pagi mereka mati semuanya sekaligus.

Selanjutnya Nabi Isa dan kawan-kawannya turun dari bukit (Thur) ke dalam negeri, dan didapatinya sudah tidak ada tempat terluang sejengkal pun, melainkan telah dipenuhi oleh bangkai busuk (Ya'juj dan Ma'juj). Nabi Isa dan kawan-kawanya selanjutnya berdo'a kepada Allah (supaya bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dihilangkan).

Allah lalu mengirim burung-burung yang besarnya seperti unta, kemudian disambarlah bangkai-bangkai (Ya'juj dan Ma'juj) itu dan dilemparkan ke tempat yang dikehendaki Allah. Selanjutnya llah menurunkan hujan lebat, yang tidak membuyarkan sebuah rumahpun yang terbuat dari tanah liat dab bulu unta (maksudnya dapat menghanyutkan seluruh kotoran Ya'juj dan Ma'juj yang masih ada), lalu dibasuhnya bumi sehingga bersih seperti kaca.

Sesudah itu, kepada bumi diperintahkan : "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkatanmu!" Maka pada saat itu, sekumpulan orang kenyang karena memakan sebuah delima dan mereka dapat berteduh kulitnya, rezeki mereka penuh dengan berkah, sehingga seekor unta bunting cukup mengenyangkan sekumpulan orang.

Dalam keadaan seperti ini, Allah mengirimkan angin baik dan melalui keriak mereka. Maka diambillah nyawa setiap orang beriman dan setiap orang muslim. Akhirnya tinggallah orang-orang jahat, bercampur baur seperti khimar (artinya tidak tahu malu). Maka dikala itulah terjadi kiamat. (H.R. Muslim).

Selain itu, kehidupan kaum muslimin semakin baik, semakin aman dan tentram, bahagia dan rizqinya penuh dengan berkah, sampai-sampai makan kurma satu sudah kenyang. Pada saat itu Nabi Isa menjalankan syari'ah Rasulullah SAW dalam menata kehidupan masyarakat Islam, dan banyak juga orang kafir yang masuk Islam setelah melihat kebenaran ajaran-ajarannya. Dimana-mana tampak kerukunan, ketentraman dan kedamaian umat, jarang terjadi kejahatan dan penganiayaan, yang ada adalah kesatuan dan persatuan umat dalammengabdi dan bernakti kepada Allah SWT. Akan tetapi masa seperti ini amatlah singkat dan tidak berlangsung lama,, hanya berlangsung selama ditunggu Nabi Isa Alaihissalam saja.

LAMANYA IMAM MAHDI HIDUP DI DUNIA

Lamanya Imam Mahdi memegang pemerintahan di dunia ini berdasarkan syari'ah Nabi Muhammad SAW selama sepuluh tahun. Ada juga yang berpendapat, bahwa Imam Mahdi memegang kekuasaan di dunia ini lamanya adalah tujuh tahun. Pendapat ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang artinya sebagai berikut :

"Sesungguhnya Imam Mahdi itu akan menetap selama tujuh tahun". (H.R. Abu Daud).

Setelahitu beliau wafat di kota Kufah. Akan tetapi sebelum wafat, selama hidupnya beliau telah melakukan perang melawan Dajjal, mengadakan pertemuan dengan Nabi Isa Alaihissalam dan telah membawa suatu pemerintahan dibawah naungan hukum Syari'ah, telah membawa pemerintahan dalam suatu zaman keemasan, zaman yang penuh dengan kemakmuran, zaman yang penuh dengan kedamaian, zaman yang penuh dengan ketentraman serta zaman yang serba kecukupan sebelum kiamat datang.

IMAM MAHDI MENGATUR PEMERINTAHAN

Dalam mengatur pemerintahan, Imam Mahdi bertempat tinggak di tanah Arab. Namun hukum pemerintahannyabisa dilaksanakan ke seluruh dunia. Sedangkan untuk mengendalikan jalannya pemerintahan di negeri-negeri Ajam (selain bangsa Arab), Imam Mahdi mengangkat wakilnya (semacam gubernur). Para wakil tersebut diambilkan dari orang-orang yang terpilih dan benar-benar cakap. Imam Mahdi itu mempunyai wakil atau gubernur yang banyak sekali, yang diambilkan dari para Wali Allah yang berbangsa Ajam untuk membantu Imam Mahdi dalam menegakkan hukum dan ajaran Islam.

Pada masa Imam Mahdi ini hukum Islam benar-benar dilaksanakan, tiada peraturan yang mengatur negara dan rakyat selain hukum Islam. hal ini telah dijelaskan dalam suatu hadits :

"Imam Mahdi itu lebar dahinya, mancung hidungnya. Seluruh isi bumi olehnya dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan, yang sebelumnya bumi ini penuh dengan kedzaliman dan penganiayaan. Imam Mahdi menegakkan Syari'at Islam, serta menghidupkan apa-apa yang sudah tercecer dari Sunnah Rasulullah SAW. Sejak itu Islam menjadi jaya dan luhur kalimatnya, yakni di masa kekuasaan Imam Mahdi tersebut, sehingga dapatlah ditetapkan pemerintahannya di atas bumi. (H.R. Abu Daud).

Pada zamannya Imam Mahdi nanti Agama Islam yang sebelumnya dianggap rendah dan hina menjadiagama yang mulia dan diagungkan. Orang yang buruk tingkah lakunya banyak yang meninggal, fitnah-fitnah pun hilang. Di tengah masyarakat tidak ada pelacuran, tidak ada barang riba, tidak ada orang yang minum arak (khamer). Hati setiap orang merasa damai, tentram dan menerima semua ketentuan Allah dan ajaran agama Islam, dimana-mana masyarakat tampak rukun, tentram dan bersaudara, orang yang tadinya melarat bisa menjadi kaya, dimana-mana orang tampak makmur hidupnya, murah sandang dan pangan, sampai-sampai sedekah dibawa keliling ke tengah masyarakat tidak ada yang mau menerima, karena semua orang juga ingin bersedekah. Hal ini tidak lain dikarenakan ekonomi mereka sudah lebih dari cukup.

Suasana kemakmuran di zaman Imam Mahdi ini telah dijelaskan dalam suatu hadits :

Imam Mahdi dikaruniai ketetapan kekuasan, di masa pemerintahannya amatluaslah rizqi umat, karena memang betul-betul berlaku secara adil dan banyak pula harta yang diberikan. Ia mengebarkan harta itu dengan merata sekali, tanpa menghitung jumlah sama sekali. (H.R. Muslim).

Zaman Imam Mahdi itu bisa dikatakan sebagai zaman keemasan bagi suatu pemerintahan di bawah naungan hukum Syari'ah, belum pernah ada suatu pemerintahan yang semakmur dan sedamai seperti pada masa pemerintahan Imam Mahdi. Akan tetapi zaman keemasan ini hanya berlangsung ketika masa hidupnya Imam Mahdi saja. Dan ini sebagai tanda dari semakin dekatnya hari kiamat Kubra (kiamat besar).

Minggu, 20 Maret 2011

IMAM MAHDI BERSIDANG DAN BERPERANG

Setelah Imam Mahdi hadir di alam ini, sebelum ia mulai melaksanakan tugasnya, pertama-tama yang dilakukan adalah bermunajat kepada Allah SWT, memohon petunjuk, bimbingan dan pertolongan dari allah swt. Beliau senang menyendiri di dekat Ka'bah untuk beribadah dan memohon petunjuk dari Allah SWT.

 Pada suatu saat, ketika beliau sedang bermunajat kepada Allah SWT diikuti oleh 313 orang lelaki. Kemudian langsung mengadakan sidang kilat dengan ke 313 orang tadi. Dalam sidang tersebut beliau berkata kepada mereka yang hadir : "Bahwa dirinya telah dikehendaki oleh Allah untuk menata peradaban manusia dengan menegakkan syari'at Islam yang telah dijalankan oleh Rasulullah SAW, Nabi akhir zaman".

Kemudian Imam Mahdi membaiat para pembantunya serta merumuskan undang-undang Islam berdasarkan atas syari'at yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan syari'at tersebut akan dipergunakan untuk menata dan memerintah umat manusia.

Setel selesai melakukan sidah, Imam Mahdi pergi ke Kufah (masih termasuk wilayah Iran). Di sana Imam Mahdi mulai mempersiapkan tentaranya untuk berperang, yaitu perang sabil, perang karena membela dan menegakkan agama Allah SWT bukan karena urusan atau kepentingan yang lain.

Apa yang dilakukan oleh Imam Mahdi sebagaimana yang telah dilakukan oleh para sahabat dalam menegakkan panji=panji dan ajaran agama Islam, yaitu dengan melakukan perang sabil. Setiap peperangan atau pertempuran yang dilakukan oleh Imam Mahdi dan para pengikutnya dalam usaha untuk membela dan menegakkan panji-panji dan ajaran agama Islam melawan orang-orang kafir, atas kehendak Allah SWT selalu membawa keberhasilan dan kesuksesan.

Dalam setiap pertempuran yang dilakukan, disamping ia dijaga oleh Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail, ia juga mendapat bala bantuan dari para Malaikat yang lain. Bala bantuan dari para malaikat itu jumlahnya sangat banyak, yang bisa mencapai 3.000. ia juga memerangi orang-orang yang melanggar undang-undang Islam yang telah ditetapkan dan diberlakukan.

Serangan yang dilakukan oleh Imam Mahdi terhadap orang-orang kafir bagaikan burung elang yang meliuk-liuk di angkasa dengan gagahnya menyambar mangsanya. banyak musuh yang pontang panting melarikan diri dan akhirya tewas. Bagi mereka yang masih hidup dan tidak segera menyerah, mereka melarikan diri dengan terbirit-birit dan sangat ketakutan bagaikan seekor tikus yang sangat ketakutan karena bertemu dengan kucing. Dalam waktu yang sangat singkat, seluruh pemerintahan yang ada di dunia ini dapat dikendalikan oleh Imam Mahdi engan menggunakan hukum Islam.

PERTEMUAN IMAM MAHDI DENGAN NABI ISA ALAIHISSALAM

Sejak turunya Nabi Isa Alaihissalam ke bumi ini, maka Imam Mahdi pun ingin bertemu dengan beliau. Oleh karena itu, untuk memenuhi keinginannya tersebut Imam Mahdi pergi ke kota Damaskus, di sana sudah penuh manusia yang ingin bertemu dan melihat Nabi Isa Alaihissalam. Tidak sedikit diantara mereka yang tidak bisa melihat Nabi Isa Alaihissalam, hal ini dikarenakan banyaknya umat manusia yang ingin bertemu dengan Nabi Isa Alaihissalam. Meskipun demikian, atas kehendak Allah, Imam Mahdi dapat dengan mudah bertemu dengan Nabi Isa Alaihissalam.

Pertemuan antara Imam Mahdi dan Nabi Isa Alaihissalam ini terjadi di dalam waktu Ashar di dalam Masjid Jami' Bani Umayyah yang berada di koota Damaskus. Keduanya kemudian bermalam di masjid untuk bermunajat kepada Allah Ta'ala.

Ketika menjelang pagi hari, keduanya mendengar sayup-sayup suara adzan. Ada yang mengatakan, bahwa yang mengumandangkan adzan pada waktu itu adalah Malaikat Jibril. Suara Adzan yang berkumandang ini bersamaan dengan keluarnya fajar Shadiq. tidak begitu lama kemudian, keduanya mendengar sayup-sayup suara iqamah. Kemudian Nabi Isa Alaihissalam dan Imam Mahdi melakukan shalat Subuh secara berjama'ah. Imam Mahdi menjadi Imam, sedangkan Nabi Isa Alaihissalam dan kaum muslimin yang lain menjadi makmunnya.

NABI ISA ALAIHISSALAM TURUN KE BUMI DAN MATINYA DAJJAL

Pada suatu hari Imam Mahdi melakukan peperangan dengan Dajjal di daerah Bani Hasyim. Di situ kaum muslimin dikejar-kejar oleh Dajjal, tetapi mereka bisa lolos dengan naik ke gunung Dukhan. Pada saat kaum muslimin sedang dikejar-kejar oleh Dajjal dan pengikutnya, tiba-tiba terdengar kalau Nabi Isa Alaihissalam turun dari langit. Turunga Nabi Isa ini langsung berada di atas menara putih yang berada di sebelah Timur Kota Damaskus, yang menjadi Ibu Kota Syiria.

Setelah mendengar turunnya Nabi Isa Alaihissalam di Syiria, maka banyak orang berbondong-bondong datang ke sana, mereka datang dari berbagai penjuru dunia ingin melihat wajah Nabi Isa Alaihissalam. Kedatangan mereka ke Damaskus bagaikan air, semakin lama semakin penuh sesak oleh lautan manusia yang datang dari seantero jagad, bahkan sampai terjadi orang jatuh terinjak-injak karena padat dan penuhnya manusia yang ingin melihat Nabi Isa Alaihissalam.

Kedatangan Nabi Isa Alaihissalam ini membuat Dajjal kalang kabut, akhirnya ia melarikan diri. Akan tetapi Nabi Isa Alaihissalam terus memburunya sampai akhirnya Dajjal tertangkap oleh Nabi Isa Alaihissalam di daerah Babilud, yaitu sebelah tenggara ibu kota Palestina, Baitul Maqdis atau Yerussalem, kira-kira jaraknya sejau tiga kilometer. Di tempat itulah Dajjal dibunuh oleh Nabi Isa Alaihissalam.

Menurut sebagian cerita : Nabi Isa Alaihissalam tidak bisa mengejar larinya dajjal, kemudian beliau bersabda kepada bumi : Wahai bumi telanlah kaki Dajjal". Pada saat itu dajjal menginjak tanah kampung Lud (yaitu daerah yang dulunya menjadi perkampungan kaum Lud). Dengan demikian akhirnya dajjal tidak bisa melarikan diri lagi, kemudian Nabi Isa Alaihissalam mendatanginya dengan menatap tajam wajah dajjal, beliau lalu berkata kepada Dajjal : "Wahai Dajjal engkau telah mengaku sebagai Tuhan, yang menciptakan langit dan bumi seisinya. Sudah berapa lama engkau gidup di dunia ini?, dan sudah berapa banyak umat manusia yang telah engkau sesatkan?, sekarang siapa yang akan engkau sembah?"

Mendengar bentakan Nabi Isa Alaihissalam demikian itu, Dajjal bungkam seribu bahasa, ia tidak berani berkutik sedikitpun, juga tidak berani membantah. Menurutnya sewaktu Nabi Isa Alaihissalam membentak dirinya, mulut Nabi Isa Alaihissalam bagaikan mengeluarkan api yang menjilat-jilat, sedangkan suaranya bagaikan suara halilintar yang memenuhi isi jagad raya ini. Hal ini yang membuat tubuh Dajjal menggigil ketakutan, akhirnya tubuhnya itu mengecil. Hilang kekuatannya, hilang kewibawaannya, dan tampak kelemahan dirinya. Tubuhnya menggigil ketakutan, ibarat kambing menghadapi binatang buas yang akan memangsanya.

Tanpa membuang waktu lagi akhirnya, Nabi Isa Alaihissalammenancapkan pedang pada leher Dajjal, maka mengalirlah darah segar dari leher Dajjal, ia meronta-ronta kesakitan dalam sakaratul maut, suaranya bagaikan sapi yang disembelih. Pada akhirnya Dajjal mati. Sedangkan tempat ia kembali adalah jelas ke neraka.

KELUARNYA IMAM MAHDI

Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang masih muda, mukanya bersinar, jenggotnya sempurna, pada pipi kanannya terdapat tahi lalat, kulitnya bangsa Arab (kulitnya tidak kuning dan tidak pula hitam). Bentuk tubuhnya seperti bentuk tubuh Israil (artinya besar tinggi). Ia dijuluki dengan sebutan Imam Mahdi, nama aslinya adalah Muhammad (atau Ahmad), ia adalah putra Abdullah yang masih ada keturunan Rasulullah SAW dari Sayyid Husain putra Fatimah binti Muhammad SAW. Sebagaimana yang dijelaskan dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Hakim :

"Imam Mahdi itu termasuk dalam lingkungan Ahli kerabat atau keluarga Rasulullah SAW, yakni dari puteri beliau SAW yang bernama Fatimah". (H.R. Abu Daud dan Hakim).

Ketika sedang gencar-gencatnya fitnah yang dihembuskan oleh Dajjal dan para pengikutnya di alam ini, sehingga manusia banyak yang tertipu dan menjadi pengikitnya, tiba-tiba alam ini dikejutkan dengan adanya hatif (suara tanpa rupa) yang mengatakan : "Wahai manusia, sesungguhnya Imam Mahdi telah keluar di kota Makkah, ia berasal dari Desa Karimah". Keluarnya Imam Mahdi ini bertepatan pada malam sepuluh bulan Dzulhijjah, tahun ganjil dari tahun Hijriyah.
Suara diatas tadi bisa didengarkan oleh seluruh umat manusia yang ada di jagad raya ini, dan mereka juga mengerti dan faham terhadap maksud dari suara tanpa rupa tersebut Setelah mendengar kabar adanya Imam Mahdi yang telah turun ke bumi, maka banyak orang yang berbondong-bondong pergi ke kota Makkah, mereka ingin mengetahui wajah Imam mahdi yang sebenarnya, yang sedang mengasingkan diri dari fitnah Dajjal dan para pengikutnya. Sedangkan Iblis saat itu dalam keadaan bingung karena orang yang akan menyelamatkan keimanan manusia telah datang, orang inilah yang nanti akan menjadi musuh utama Dajjal dan Iblis serta para pengikutnya. Dia telah ditakdirkan oleh Allah SAW untuk meredam fitnah yang disebabkan oleh Dajjal dan pengikutnya, menyelesaikan segala gejolak dan kerusakan yang ada di muka bumi dan memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak yang diakibatkan oleh ulah Dajjal dan Iblis beserta seluruh pasukannya.

Mengenai turunnya Imam mahdi ini telah dijelaskan dalam suatu hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Tirmidzi yang artinya sebagai berikut :

"Sesungguhnya Imam Mahdi itu akan keluar di akhir zaman, namanya Muhammad bin Abdullah atau Ahman bin Abdullah". (H.R. Imam Abu Daud dan Tirmidzi).

Begitulah kiranya Imam Mahdi yang akan turun ke bumi yang akan memperbaiki dan menyelamatkan peradaban manusia sehingga membuat iblis sangat cemas dan ketakutan.

KOTA MADINAH TIDAK BISA DIMASUKI DAJJAL

Ketika seluruh penjuru dunia sudah dimasuki Dajjal dan ia memperoleh banyak pengikut, kemudian dajjal bermaksud memasuki kota Madinah, karena di kota suci tersebut banyak kaum muslimin dan bukan islam berlindung, untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal.

Pada saat ia hendak memasuki kota Madinah, ia dihadang oleh para malaikat yang menjaga kota tersebut, akhirnya Dajjal menunggu keluarnya kaum kafir dari kota tersebut di luar Madinah. Maka tidak begitu lama terjadi gempa di Madinah sampai tiga kali. Hal inilah yang menyebabkan kaum kafir dan munafik keluar dari kota Madinah. Sebagaimana keterangan yang disebutkan dalam hadits shahih :

(Ketika) Dajjal datang (ke kota Madinah) sehingga sampai di pinggir kota Madinah, maka terjadilah gempa di kota madinah sampai tiga kali, maka keluarlah dari kota tersebut seluruh orang kafir dan munafik. (H.R. Bukhari).

Dengan keluarnya orang-orang kafir dan orang-orang munafik dari kota suci Madinah, maka dengan mudah Dajjal menangkapi mereka, dan mempengaruhi agar mereka mau mengikuti jejaknya. Pada zaman Dajjal, orang-orang kafir dan orang-orang munafik tidak bisa menyelamatkan diri, dimanapun dan kemanapun mereka pergi akan diburu oleh dajjal, meskipun mereka berlindung di Kota Makkah atau Madinah yang suci. Dajjal dengan segala daya dan upayanya akan setia menunggu sampai mereka keluar dari kedua kota suci tersebut. Sebab Dajjal tidak mampu menerobos penjagaan malaikat untuk memasuki kedua kota suci itu.

Hal ini sebagaimana telah ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Rasulullah SAW telah bersabda :

Tidak akan bisa masuk Madinah ancaman pendusta (Dajjal). Pada saat itu Madinah memiliki tujuh pintu, setiap pintu dijaga oleh dua Malaikat. (H.R. Bukhari).

Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda tentang ketidak mampuan Dajjal memasuki kota Madinah, bahkan penyakit Tha'un pun juga tidak mampu menyerang penduduk kota Madinah. Seperti yang beliau jelaskan dalam hadits berikut :

Ketika Dajjal mendatangi kota madinah, ia bertemu dengan para Malaikat yang menjaga kota itu, maka Dajjal tidak berani mendekatinya. Rasulullah SAW bersabda : Penyakit Tha'un juga tidak bisa menyerang kota Madinah, apabila Allah menghendakinya. (H.R. Bukhari).

KEADAAN MANUSIA PADA ZAMAN DAJJAL

Pada zaman Dajjal nanti, setiap negeri yang didatangi Dajjal penduduknya bagaikan padi yang ada di dalam gilingan. Mereka lari kesana kemari karena takut kepada Dajjal. Bagi keluarga mukmin mereka lebih senang berada di dalam rumah menjaga keluarganya agar tidak terpengaruh oleh tipu daya Dajjal. Sebab saat itu tidak sedikit kaum wanita yang menjadi pengikut Dajjal. Karena itu, sampai-sampai orang lelanki mengikat keluarganya di dalam rumah agar tidak keluar. Mereka khawatir bila keluarganya keluar rumah akan mudah dipengaruhi siasat Dajjal. Jika sampai mengikuti Dajja, berarti telah melakukan kekufuran dan kemusyrikan.

Zaman Dajjal adalah zaman fitnah yang besar, tidak sedikit orang yang paginya beriman sorenya menjadi kafir. Hal ini menunjukkan begitu hebatnya godaan fitnah yang melanda umat Islam. Pada saat itu, memegang agama benar-benar seperti memegang bara api yang panas, biladilepaskan dirinya menjadi mangsa Dajjal, tetapi bila tetap dipegang odaan dan fitnah yang dihadapinya sangatlah besar dan berat. karena itu, pada saat Dajjal datang banyak orang yang melarikan diri ke hutan-hutan, sampai ada yang naik ke gunung. Hal ini mereka lakukan demi menyelamatkan diri dan akidahnya dari firnah Dajjal. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam suatu hadit Shahih :

(Saat itu) manusia benar-benar melarikan diri dari Dajjal ke arah gunung. (HR. Muslim).

Demikian keadaan manusia saat kedatangan Dajjal, mereka lebih memilih menyelamatkan didi daripada menghadapinya. Sebab bila menghadapinya dikhawatirkan dirinya tidak mampu menjaga akidah dan keselamatan jiwanya. Sebab Dajjal tidak segan-segan berbuat aniaya terhadap orang yang membangkang. Ini pun tidak seberapa asalkan akidahnya tetap ia pegang teguh sampai mati, dari pada mengikuti Dajjal dengan melepaskan akidah, ini yang celaka. Karena tindakannya ini jelas menjerumuskan dirinya ke dalam neraka Allah, sebab dia sudah melakukan kekufuran dan kemusyrikan.

Demikian juga dalam halpemerintahan. tatanan pemerintahan negara pada zaman Dajjal menjadi rusak dan tidak beraturan. Hal ini bukan berarti Dajjal ingin berkuasa lalu menghancurkan satu persatu pemerintahan negeri yang sudah mapan dan baik. Akan tetapi dikarenakan sepak-terjang Dajjal yang menelusuri setiap negeri dengan menyebarkan tipu daya dan fitnahnya.

Setiap Dajjal memasuki suatu negeri, di belakangnya diikuti oleh beribu-ribu orang bahkan sampai jutaan, baik yang terdiri dari manusia maupun setan yang menjelma manusia. Tujuannya tidak lain adalah menyesatkan umat manusia, sekaligus menjauhkannya dari Allah Ta'ala. Apa lagi kepada orang-orang yang beriman, Dajjal dan setan tak henti-hentinya mempengaruhinya dengan menyebarkan fitnah dan tipu daya. Oleh karena itu, fitnah yang paling besar adalah fitnah pada zaman Dajjal.

Adapun untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal adalah menetapi kesabaran. Melanggengkan membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, yaitu :

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambanya Al-kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal shaleh, bahwa meraka akan mendapat pembalasan yang baik. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata "Allah mengambil seorang anak". Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka, mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. Maka barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). Sesungguhnya Kami menjadikan apayang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan mejadikan (pula0 apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?. (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung dalam gua lalu mereka berdo'a : "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalamurusan kami (ini)". (Al-Qur'an Surat Al-Kahfi : 1 - 10).

Anjuran untuk membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi adalah tuntunan Rasulullah SAW, sebagai benteng diri agar tidak diganggu dan terkena fitnah Dajjal. Sebab pada saat itu sulit sekali bagi seseorang bisa menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal. Ini menunjukkan begitu kuat dan hebatnya fitnah yang disebarkan oleh Dajjal. Salah satu cara untuk menyelamatkan diri adalah membaca seseringmungkin sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi. Sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW :

Barangsiapa di antara kamu yang (hidup sampai)mendapati dajjal, hendaklah dibaca permulaannya surat Al-Kahfi.... (H.R. Muslim).

Penting : Bahwasanya seluruh peristiwa yang menyalahi adat yang dilakukan oleh Dajjal itu bukan karena kekuasaan dajjal, melainkan karena kekuasaan dan kehendak Allah untuk menguji kekuatan iman hamba-Nya, karena itu Allah menciptakan Dajjal sebagai makhluk penggoda dan menyesatkan umat yang beriman. Jika hamba tadi benar-benar teguh imannya, ia tidakakan mudah goyah akidahnya, meskipun dirinya disakiti, dianiaya, difitnah bahkan sampai dibunuh, ia tetap teguh memegang keimanannya dan ketaatannya kepada Allah ta'ala.

Segala kemampuan yang dimiliki oleh Dajjal itu bersifat Istidraj, bukan mukjizat, juga bukan karamah. Sebab sudah jelas sekali kalau dajjal itu adalah Kafir,yang menyesatkan, bukan nabi dan bukan orang yang shalih, semua yang dilakukannya itu merupakan tipu-muslihat belaka untuk menarik simpati orang lain agar mau mengikuti jejaknya yang sesat itu. Semoga Allah melindungi kita dari fitnah Dajjal.

Sabtu, 19 Maret 2011

ALLAH SWT MEMBERI ISTIDRAJ KEPADA DAJJAL

Dajjal ini termasuk yang mendapat Istidraj (dilulu). Karena itu, setiap tindakan dan ucapan Dajjal, Allah mengabulkannya. Seperti dia mengatakan : "Hai langit, turunkan hujan". Seketika itu hujan turun. Ia mengatakan kepada bumi : "Wahai bumi keluarkan seluruh simpananmu". Seketika itu bumi mengeluarkan emas, intan, perak dan lain sebagainya. Selanjutnya emas dan lainya tadi mengikuti kemana Dajjal pergi. Bila Dajjal berkata kepada kayu yang sudah kering : "Keluarkanlah daunmu dan buah-buahanmu". Seketika itu, kayu yang sudah kering tadi menga\eluarkan dedaunan dan buahnya. Begitu juga ketika Dajjal berkata kepada bumi yang tandus dan kering : "Wahai bumi keluarkan tetumbuhan". Demikian pula,ketika Dajjal berkata kepada sungai : "Wahai sungai, keringkan airmu", seketika itu air sungai mengering. Sampai-sampai Dajjal diberi kemampuan oleh Allah dapat menghentikan perjalanan matahari, sehingga satu hari menjadi beberapa bulan. Ia juga bisa mempercepat perjalanan matahari, sehingga satu hari bisa menjadi satu jam saja.

Singkat cerita, segala ucapan Dajjal selalu dikabulkan oleh Allah, karena memang Istidraj. Sampai-sampai bila seseorang ingin bertemu kedua orang tuanya yang sudah meninggal puluhan tahun, Dajjal bisa mempertemukannya. Akan tetapi bukan orang tuanya yang sebenarnya, melainkan setan yang menyerupai kedua orang tuanya. Kemudian setan yang menyerupai orang tuanya itu berkata : "Wahai anakku, percayalah dan imanlah Tuhan ini (yang dimaksudkan adalah Dajjal), agar hidupmu tidak sengsara. Coba perhatikan aku sebagai orang tuamu, kini hidupku bahagia dan senang di dalam surga, hal ini tidak lain karena aku beriman dan mengikuti Tuhan ini (Dajjal), bahwasanya Tuhanmu dan Tuhanku adalah ini (Dajjal)". Dengan demikian, banyak orang mukmin yang lemah imannya menjadi luntur, berbalik mengikuti jejak Dajjal. Bersamaan dengan itu, kehidupan orang mukmin sangat memprihatinkan, sengsara dan sangat sulit ekonominya.

Pada saat itu, tidak ada makanan kecuali yang ada di tangan dajjal dan para pengikutnya. Segala harta simpanan orang mukmin tiba-tiba menjadi lenyap dan rusak akibat sihir Dajjal. Pada saat yang demikian sengsaranya kehidupan orang mukmin, setan merubah bentuk menjadi manusia, sehingga ia bisa berkumpul dengan orang-orang mukmin untuk mengajak orang mukmin mengikuti jejak Dajjal, sekaligus beriman kepadanya. Tidak itu saja yang dilakukan oleh setan dalam meruntuhkan keimanan orang mukmin. Mereka juga merubah bentuk dirinya menyerupai orang tuanya orang mukmin, terkadang menyerupai kakeknya yang sudah mati, atau menyerupai kyainya. dengan kata-kata yang manis membujuk orang mukmin agar mau mengikuti Dajjal dan beriman kepadanya. Hanya orang-orang mukmin yang tebalimannya yang menolak ajakan setan tersebut, sedangkan bagi orang-orang kafir, munafik dan orang yang lemah imannya tentu saja mau mengikuti saran setan tersebut dan beriman kepada Dajjal.

DAJJAL MENGAKU DIRINYA TUHAN

Ketika Dajjal sudah mengaku dirinya sebagai Tuhan, tubuhnya secara spontan bertambah besar dan bertambah tinggi. Karena begitu besar dan tingginya Dajjal sampai-sampai lautan yang dalam hanya sebatas pinggangnya saja. Bersamaan dengan itu tulisan kafir yang terdapat diantara kedua matanya juga semakin jelas, baik dilihat dari jauh maupun dilihat dari dekat. Bagi orang yang taat dan beriman pada Allah SWT mereka bisa membaca tulisan tersebut. Oleh karena itu, mereka mendustakan semua yang diucapkan oleh Dajjal, tetapi bagi orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT mereka tidak bisa melihat tulisan tersebut sehingga mereka menjadi pengikut Dajjal.

Dalam melakukan tipu-dayanya, Dajjal membawa neraka dan surga di tangannya. Surga dajjal tampak di dalamnya berisikan beraneka makanan dan minuman yang enak-enak. Yang disediakan bagi orang-rang yang mau mengikuti dan beriman kepada Dajjal. Sedangkan neraka Dajjal di dalamnya tampak api yang menjilat-jilat,yang disediakan bagi orang-orang yang membangkang, yang tidak mau mengikuti dan beriman kepadanya.

Dalam hal ini sebagai mana disebutkan dalam suatu hadits Rasulullah berikut ini :

Sesungguhnya Dajjalitu akan keluar dengan membawa air dan api, maka apa yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya itu adalah api. Sedangkan apa yang dilihat oleh manusia sebagai api, maka itu sebenarnya adalah air yang dingin dan tawar. Barang siapa yang menjumpainya, hendaklah menjatuhkan dirinya dalam apa yang dilihatnya sebagai api. Karena itu sesungguhnya adalah air tawar yang nyaman. (HR. bukhari dan Muslim).

Orang-orang yang dimasukkan ke dalam surga Dajjal adalah orang-orang yang tertipu, orang-orang yang salah jalan,orang-orang yang terkena bujuk rayu Dajjal, mereka ini termasuk ke dalam golongan orang-orang kafir. Untuk itu,mereka akan langgeng di dalam neraka.

Sedangkan orang-orang yang dilemparkan ke neraka dajjal adalah orang-orang yang memperoleh petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT, karena mereka tetap dengan teguh memegang dan mempertahankan keimanan dan keyakinannya kepada Allah SWT,sekaligus mendustakan segala ucapan serta bujuk rayu yang dilakukan oleh Dajjal.Mereka ini termasuk orang-orang yang mati Syahid,orang orang yang mati di jalan Allah, dan mereka kelak akan ditempatkan di dalam surga Allah SWT yang penuh dengan kenikmatan, serta langgeng di dalamnya.

MUNCULNYA DAJJAL DI MUKA BUMI

telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan para Mufassir tentang tempay keluarnya Dajjal. Ada yang mengatakan Dajjal itu akan keluar dari negeri Khurasan, termasuk wilayah Iran. Ada lagi yang berpendapat, bahwa Dajjal itu akan keluar dari negeri yang ada di antara Iraq dan Syiria. Pendapat yang terakhir ini berdasarkan hadits berikut :

Pada suatu pagi Rasulullah SAW menerangkan tentang Dajjal, beliau merendahkan dan meninggikan suaranya, sehingga kami seakan-akan dekat dengan sekumpulan lebah (maksudnya kurang bisa memahami tentang apa yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW).

Pada waktu petang hari kami bertemu dengan Nabi Muhamad SAW, dan beliau mengetahui kalau kami ingin bertanya. Lalu beliau (mendahului) berkata : "ada keperluan apa?" Kami menjawab : "Ya Rasulullah, tadi pagi engkau menceritakan tentang Dajjal, engkau menceritakannya dengan suara rendah dan (kadang-kadang) meninggi, sehingga kami merasakan seakan-akan dekat dengan kumpulan lebah (maksudnya tidak mengerti). Kemudian Rasulullah SAW. Berkata : "Selain Dajjal ada yang lebih kucemaskan bahayanya terhadap kamu, tentu aku yang mempertahankan kamu terhadapnya. Dan kalau dia datang, dan aku tidak bersama kamu, maka setiap orang membela dirinya sendiri dan Allah mengganti aku mempertahankan setiap Muslim.

Sesungguhnya Dajjal itu adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, matanya celak, seolah-olah aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan. Siapa diantara kamu yang mendapatkanya (bertemu Dajjal). Hendaknya dibaca permulaan surat Al-Kahfi. Sesungguhnya ia akan keluar di suatu tempat antara iraq dan Syam atau Syiria. Lalu ia merusak ke sebelah kanan dan merusak ke sebelah kiri.

Hai hamba Allah, teguhkanlah pendirianmu. Kemudian kami bertanya : "Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi ini?" Nabi SAW menjawab : "Empat puluh hari". Ada hari yang sama dengan setahun, ada yang sama dengan sebulan, ada yang sama dengan sepekan dan hari yang selebihnya sama dengan hari biasa".

Kami selanjutnya bertanya : "Ya Rasulullah, di hari yang sama dengan setahun itu, cukuplah untuk kami melakukan shalat satu hari (lima waktu)?" Nabi SAW menjawab : "Tidak, kamu perkirakan saja ukurannya". Kami bertanya lagi : "Ya Rasulullah, berapa kecepatan perjalanan Dajjal di bumi ini?" Nabi SAW menjawab : "Seperti hujan yang dihalau angin".

Maka datanglah Dajjal itu kepada suatu kaum, menyeru mereka, lalu kaum itu beriman (percaya) kepadanya dan memperkenankan seruannya. Diperintahkannya langit menurunkan hujan, lalu hujan turun. Diperintahkannya bumi supaya menumbuhkan (tetumbuhan), maka seketika itu tumbuhlah tanaman-tanaman. Di waktu petang, ternak mereka pulang lebih besar (gemuk dari biasanya, susunya besar-besar dan cukup kenyang.

Kemudian Dajjal itu mendatangi suatu kaum yang lain, ia menyampaokan seruannya kepada mereka, tetapi kaum itu menolak seruannya. Lalu ia pergi meninggalkan mereka. Besok paginya negeri tersebut kering (tidak ada tetumbuhan) dan kekayaan mereka menjadi lenyap.

Dajjal melalui sebuah negeri yang sudah lenggang, kemudian ia berkata : "Keluarkanlah perbendaharaan kekayaanmua". Dalam waktu seketika seluruh perbendaharaan negeri tersebut mengikuti Dajjal, seperti pemimpin lebah. Selanjutnya dipanggillah seorang lelaki yang masih muda, kemudian ditebasnya dengan pedang sampai tubuhnya menjadi tua, terlempar sejauh anak panah yang dibidikkan. Kemudian dipanggillah pemuda itu, maka datang dalam waktu singkat, pemuda tadi datang dengan muka yang berseri-seri serta tertawa lebar. (HR.Muslim).

Pertama kali Dajjal muncul tingginya 10 dzira', tingkah lakunya bagaikan orang shalih, senang mengajak kepada kebaikan. Dengan sikapnya ini, orang yang lemah imannya terjerat dalam perangkapnya. Setelah banyak pengikutnya, ia mengaku menjadi Nabi. Bagi orang yang imannya teguh, mereka tidak mempercayai pengakuan Dajjal ini, sebab mereka mengerti bahwa setelah Muhammad SAW sudah tidak ada Nabi lagi. Ketika perjalanan Dajjal sudah sampai di suatu negeri yang ada di antara Iraq dan Syam (Syiria), Dajjal kemudian mengaku dirinya sebagai Tuhan (sebagaimana keterangan hadits di atas), yang bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, menumbuhkan tanaman seketika pada bumi yang tandus, mendatangkan hujan sekaligus dapat meredakannya.

Sejak itu, orang yang beriman kepada Allah menjauhi Dajjal dan mendustakan setiap apa yang diucapkannya. Karena orang mukmin mengerti kalau Allah itu tidak berjisim, tidak berbentuk dan tidak bisa dilihat. Di samping Dajjal itu pendusta, bentuknya sangat menakutkan dan salah satu matanya buta. Antara kedua matanya terdapat tulisan "KAFIR".

KAPAN KIAMAT TERJADI??

Kiamat pasti terjadi! Itu telah menjadi keyakinan kita sebagai muslim yang beriman. Percaya akan adanya hari kiamat merupakan salah satu Rukun Iman. Tetapi kapankah kiamat itu akan terjadi? Tidak ada seorangpun yang tahu, kecuali Allah SWT. Rasulullah sendiri tidak mengetahuinya, sebab semua itu menjadi rahasia Allah SWT, yang tidak diberitahukan kepada para hamba-Nya. Sebagai mana yang telah dijelaskan dalam firman-Nya :

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat : Bilakah terjadunya?" Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah sisi pada Tuhanku, tiada seorangpun yang dapat menjelaskan sewaktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu, seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Alah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya (QS. Al-A'raf : 187).


Meskipun dalam firman Allah di atas menegaskan, bahwa hanya Allah lah yang mengetahui, tidak ada satupun makhluk di alam ini yang mengetahui tentang kapan hari kiamat itu terjadi, setidak-tidaknya Allah telah memberikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kiamat itu sudah dekat.

Adapun tanda-tanda yang menunjukan tentang dekatnya hari kiamat itu terbadi menjadi dua, yaitu : Tanda-tanda Sughra dan tanda-tanda Kubra. Adapun yang termasuk dalam tanda-tanda Sughra adalah :
  • Merajalelanya perzinahan.
  • Kemaksiatan dan kedurhakaan sudah menjadi hal yang biasa.
  • Merajalelanya orang yang minum Khamer (Arak).
  • Banyaknya wanita yang dengan bangga memamerkan auratnya.
  • Jumlah kaum wanita lebih banyak dari pada jumlah kaum lelaki.
  • Banyak orang yang membangun dan mempercantik masjid, tetapi sedikit yang beribadah di dalamnya/
  • Dan masih banyak lagi hal-hal yang menunjukkan tentang dekatnya hari kiamat.
Adapun tanda-tanda Kubra yang menunjukkan akan datangnya kiamat adalah sebagai berikut :
  • Keluarnya Dajjal.
  • Keluarnya Imam Mahdi.
  • Keluarnya Ya'juz dan Ma'juz.
  • Turunnya Nabi Isa A.S.
  • Terbitnya matahari dari arah barat.