Pada zamannya nanti Nabi Isa A.S. juga akan menikah, sedangkan wanita yang diperistri adalah bangsa Asqalan. Dalam pernikahannya ini beliau dikaruniai dua putra, yang satu bernama Muhammad, yang satunya lagi bernama Musa.
Nabi Isa A.S. kemudian pergi haji ke Masjidil Haram, kemudian dilanjutkan berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Di sana beliau sakit sampai akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dimakamkan di sebelah makam Rasulullah SAW.
Adapun tuntuk lebih mengetahui tentang perjalanan Nabi Isa A.S. kehadiran Ya’juj dan Ma’juj bias dibaca dalam kitab-kitab klasik karangan Ulama Salaf. Kesemuanya ini tentunya juga berdasarkan Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih. Atau juga bias dibaca hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bersumber dari An-Nawwas bin Sim’an Al-Kilabiy R.A. sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Riyadlush Shalihin. Sedangkan untuk mengetahui pembahasan yang lebih luas, bacalah kitab Badai’uz Zuhur, atau kitab Nurul Abshar, atau kitab Hayawatul Hayawan dan Syamsul Ma’arif.
Setelah Nabi Isa A.S. wafat, tidak begitu lama manusia banyak yang meurtad, melupakan dan keluar dari agama Islam. Manusia banyak yang kembali dalam kekufuran dan kemusyrikan. Banyak negeri yang pada akhirnya dikuasai kembali oleh orang-orang kafir, sehingga lama-kelamaan agama Islam bagaikan seorang anak yatim yang tidak ditunggui oleh orang tua dan keluarganya. Hukum-hukum Allah yang pernah menjadi pijakan dan landasan hidup yang pernah dijalankan oleh Nabi Isa A.S. akhirnya menjadi sia-sia belaka, manusia banyak yang durhaka dan lupa terhadap Tuhannya. Mereka terlalu sibuk dan telah terbuai dengan urusan-urusan duniawi sehingga urusan-urusan agama yang telah diyakininya terbengkalai.
Pada masa-masa seperti ini keadaan dunia tidak menentu, sebab sudah mendekati kehancuran, pintu taubat segera ditutup. Karena itu, celakalah bagi orang-orang yang tidak ingat akan Tuhannya. Inilah saat-saat yang menentukan bagi perjalanan hidup umat manusia, apakah ia termasuk orang yang celaka ataukah orang yang bahagia keimanan dirinya yang menentukan.
Adapun orang yang mengerti dan menyadari adanya tanda-tanda ala mini, tentunya ia akan senantiasa semakin mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak taubat kepada-Nya, menyesali segala dosa dan kehilafan yang pernah dilakukan. Karena mulai saat ini, keadaan dunia tidak bertambah tentram, keadaan dunia semakin lama semakin kacau. Orang mukmin bertambah hari bertambah habis, sehingga dunia ini hamper hanya dihuni oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah. Hanya tinggal sedikit orang-orang yang beriman kepada Allah. Pada puncaknya matahari tidak terbit sampai tiga hari, kemudian matahari terbit dari arah barat bersamaan dengan bulan, sampai di tengah langit matahari dan bulan kembali lagi ke barat. Setelah itu tunggu kehancuran ala mini, karena yang disebut dengan kiamat sudah amatlah dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar