Senin, 21 Maret 2011

ZAMANNYA YA'JUJ DAN MA'JUJ

Pada zaman Ya'juj dan Ma'juj banyak kaum muslimin yang menderita, hidup serba susah dan sengsara, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang meninggal, karena sulit mendapatkan makanan dan air. Semua tanaman dan air habis dilalap oleh Ya'juj dan Ma'juj. Karena itu, kaum muslimin bersama dengan Nabi Isa Alaihissalam mengungsi ke gunung thur untuk menyelamatkan diri dari kerusakan yang dilakukan oleh Ya'juj dan Ma'juj.

Di gunung itupun kaum muslimin lama-kelamaan juga kesulitan makanan, persediaan bekal yang dibawanya habis. Untuk turun dari gunung tidak mungkin, di samping tidak ada makanan di bawah, juga khawatir akan menjadi mangsa Ya'juj dan Ma'juj. Akhirnya, satu-satunya jalan adalah memuhon pertolongan kepada Allah Ta'ala. Nabi Isa Alaihissalam dan kaum Muslimin kemudian berdo'a kepada Allah agar Ya'juj dan Ma'juj dimusnahkan.

Allah kemudian mengabulkan do'a Nabi Isa dan kaum muslimin tersebut, dengan menurunkan ulat yang banyak sekali untuk menggerogoti leher Ya'juj dan Ma'juj. Ada yang berpendapat, Allah menurunkan penyakit hidung pada Ya'juj dan Ma'juj. Dalam waktu singkat seluruh Ya'juj dan Ma'jujmati secara bersamaan, tidak ada yang tersisa.

Dalam riwayat yang lain disebutkan : Bahwa matinya Ya'juj dan Ma'juj itu disebabkan amukan angin taufan, yaitu angin yang pernah digunakan untuk membinasakan kaum 'Ad. Akibat dari besarnya tiupan angin tersebut, dalam waktu satu jam Ya'juj dan Ma'juj sudah mati semua tidak ada yang tersisa.

Nabi Isa dan kaum muslimin kemudian bersyukur kepada Allah atas pertolongan-Nya. Namum mereka masih dihadapkan oleh kesulitan yang lain, yaitu banyaknya bangkai Ya'juj dan Ma'juj yang berserakan dimana-mana, apalagi banyaknya bangkai-bangkai tersebut sudah membusuk yang baunya menusuk hidung. Lalu Nabi Sia dan kaum muslimin berdo'a kepada Allah agar bangkai-bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dihilangkan dari permukaan bumi. Tidak begitu lama do'a mereka dikabulkan. Allah mengutus ribuan burung yang besarnya seperti unta. Burung-burung ini menyambar setiap bangkai Ya'juj dan Ma'juj sampai habis tidak tersisa, lalu bangkai-bangkai dibuang di tempat yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Dalam riwayat yang lain disebutkan : Bangka-bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dibuag di tengah samudera, kemudian dimakan oleh ikan sampai ikan-ikan yang ada di samudera menjadi gemuk-gemuk, karena belum pernah menemukan makanan daging yang begitu banyaknya.

Melihat adanya pertolongan Allah ini Nabi Isa dan kaum Muslimin memanjatkan syukur kepada-Nya. Namun masih ada lagi masalah yang mengharuskan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah, yaitu banyaknya kotoran tahi yang ditinggalkan oleh Ya'juj dan Ma'juj, kotoran ini berserakan dimana-mana, hampir tidak ada tempat yang tidak dikotori oleh Ya'juj dan Ma'juj. Untuk itu, Nabi Isa dan kaum Muslimin berdo'a lagi kepada Allah, memohon diberi pertolongan agar permukaan bumi ini bersih dari kotoran Ya'juj dan Ma'juj. Allah lalu menurunkan hujan yang deras sekali, akhirnya dalam waktu singkat kotoran-kotoran Ya'juj dan Ma'juj ini hilang dari permukaan bumi terbawa oleh air hujan.

Ada sebagian Mufassir mengatakan : Bau busuknya kotoran Ya'juj dan Ma'juj ini tujuh tahun baru bisa hilang.

Seluruh peristiwa di atas telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdaNya :

Maka Ya'juj dan Ma'jujdikirim oelh Allah, mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi. barisan muka mereka melalui danau Tibris, lalu mereka meminum air danau tersebut sampai habis. Kemudian barisan terakhir lewatu pulau situ, lalu mereka mengatakan : "Bahwa di sini dulu pernah ada air".

Nabi Isa dan kawan-kawanya terkepung (oleh Ya'juj dan Ma'juj sampai kekurangan makanan), sehingga sebuah kepala sapi bagi masing-masing mereka lebih berharga dibandingkan dengan seratus dinar bagi setiap orang di hari itu.

Kemudian Nabi Isa dan kawan-kawannya berdo'a (supaya Ya'juj dan Ma'juj binasa). Lalu Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung pada Ya'juj dan Ma'juj, maka di waktu pagi mereka mati semuanya sekaligus.

Selanjutnya Nabi Isa dan kawan-kawannya turun dari bukit (Thur) ke dalam negeri, dan didapatinya sudah tidak ada tempat terluang sejengkal pun, melainkan telah dipenuhi oleh bangkai busuk (Ya'juj dan Ma'juj). Nabi Isa dan kawan-kawanya selanjutnya berdo'a kepada Allah (supaya bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dihilangkan).

Allah lalu mengirim burung-burung yang besarnya seperti unta, kemudian disambarlah bangkai-bangkai (Ya'juj dan Ma'juj) itu dan dilemparkan ke tempat yang dikehendaki Allah. Selanjutnya llah menurunkan hujan lebat, yang tidak membuyarkan sebuah rumahpun yang terbuat dari tanah liat dab bulu unta (maksudnya dapat menghanyutkan seluruh kotoran Ya'juj dan Ma'juj yang masih ada), lalu dibasuhnya bumi sehingga bersih seperti kaca.

Sesudah itu, kepada bumi diperintahkan : "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkatanmu!" Maka pada saat itu, sekumpulan orang kenyang karena memakan sebuah delima dan mereka dapat berteduh kulitnya, rezeki mereka penuh dengan berkah, sehingga seekor unta bunting cukup mengenyangkan sekumpulan orang.

Dalam keadaan seperti ini, Allah mengirimkan angin baik dan melalui keriak mereka. Maka diambillah nyawa setiap orang beriman dan setiap orang muslim. Akhirnya tinggallah orang-orang jahat, bercampur baur seperti khimar (artinya tidak tahu malu). Maka dikala itulah terjadi kiamat. (H.R. Muslim).

Selain itu, kehidupan kaum muslimin semakin baik, semakin aman dan tentram, bahagia dan rizqinya penuh dengan berkah, sampai-sampai makan kurma satu sudah kenyang. Pada saat itu Nabi Isa menjalankan syari'ah Rasulullah SAW dalam menata kehidupan masyarakat Islam, dan banyak juga orang kafir yang masuk Islam setelah melihat kebenaran ajaran-ajarannya. Dimana-mana tampak kerukunan, ketentraman dan kedamaian umat, jarang terjadi kejahatan dan penganiayaan, yang ada adalah kesatuan dan persatuan umat dalammengabdi dan bernakti kepada Allah SWT. Akan tetapi masa seperti ini amatlah singkat dan tidak berlangsung lama,, hanya berlangsung selama ditunggu Nabi Isa Alaihissalam saja.

LAMANYA IMAM MAHDI HIDUP DI DUNIA

Lamanya Imam Mahdi memegang pemerintahan di dunia ini berdasarkan syari'ah Nabi Muhammad SAW selama sepuluh tahun. Ada juga yang berpendapat, bahwa Imam Mahdi memegang kekuasaan di dunia ini lamanya adalah tujuh tahun. Pendapat ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang artinya sebagai berikut :

"Sesungguhnya Imam Mahdi itu akan menetap selama tujuh tahun". (H.R. Abu Daud).

Setelahitu beliau wafat di kota Kufah. Akan tetapi sebelum wafat, selama hidupnya beliau telah melakukan perang melawan Dajjal, mengadakan pertemuan dengan Nabi Isa Alaihissalam dan telah membawa suatu pemerintahan dibawah naungan hukum Syari'ah, telah membawa pemerintahan dalam suatu zaman keemasan, zaman yang penuh dengan kemakmuran, zaman yang penuh dengan kedamaian, zaman yang penuh dengan ketentraman serta zaman yang serba kecukupan sebelum kiamat datang.

IMAM MAHDI MENGATUR PEMERINTAHAN

Dalam mengatur pemerintahan, Imam Mahdi bertempat tinggak di tanah Arab. Namun hukum pemerintahannyabisa dilaksanakan ke seluruh dunia. Sedangkan untuk mengendalikan jalannya pemerintahan di negeri-negeri Ajam (selain bangsa Arab), Imam Mahdi mengangkat wakilnya (semacam gubernur). Para wakil tersebut diambilkan dari orang-orang yang terpilih dan benar-benar cakap. Imam Mahdi itu mempunyai wakil atau gubernur yang banyak sekali, yang diambilkan dari para Wali Allah yang berbangsa Ajam untuk membantu Imam Mahdi dalam menegakkan hukum dan ajaran Islam.

Pada masa Imam Mahdi ini hukum Islam benar-benar dilaksanakan, tiada peraturan yang mengatur negara dan rakyat selain hukum Islam. hal ini telah dijelaskan dalam suatu hadits :

"Imam Mahdi itu lebar dahinya, mancung hidungnya. Seluruh isi bumi olehnya dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan, yang sebelumnya bumi ini penuh dengan kedzaliman dan penganiayaan. Imam Mahdi menegakkan Syari'at Islam, serta menghidupkan apa-apa yang sudah tercecer dari Sunnah Rasulullah SAW. Sejak itu Islam menjadi jaya dan luhur kalimatnya, yakni di masa kekuasaan Imam Mahdi tersebut, sehingga dapatlah ditetapkan pemerintahannya di atas bumi. (H.R. Abu Daud).

Pada zamannya Imam Mahdi nanti Agama Islam yang sebelumnya dianggap rendah dan hina menjadiagama yang mulia dan diagungkan. Orang yang buruk tingkah lakunya banyak yang meninggal, fitnah-fitnah pun hilang. Di tengah masyarakat tidak ada pelacuran, tidak ada barang riba, tidak ada orang yang minum arak (khamer). Hati setiap orang merasa damai, tentram dan menerima semua ketentuan Allah dan ajaran agama Islam, dimana-mana masyarakat tampak rukun, tentram dan bersaudara, orang yang tadinya melarat bisa menjadi kaya, dimana-mana orang tampak makmur hidupnya, murah sandang dan pangan, sampai-sampai sedekah dibawa keliling ke tengah masyarakat tidak ada yang mau menerima, karena semua orang juga ingin bersedekah. Hal ini tidak lain dikarenakan ekonomi mereka sudah lebih dari cukup.

Suasana kemakmuran di zaman Imam Mahdi ini telah dijelaskan dalam suatu hadits :

Imam Mahdi dikaruniai ketetapan kekuasan, di masa pemerintahannya amatluaslah rizqi umat, karena memang betul-betul berlaku secara adil dan banyak pula harta yang diberikan. Ia mengebarkan harta itu dengan merata sekali, tanpa menghitung jumlah sama sekali. (H.R. Muslim).

Zaman Imam Mahdi itu bisa dikatakan sebagai zaman keemasan bagi suatu pemerintahan di bawah naungan hukum Syari'ah, belum pernah ada suatu pemerintahan yang semakmur dan sedamai seperti pada masa pemerintahan Imam Mahdi. Akan tetapi zaman keemasan ini hanya berlangsung ketika masa hidupnya Imam Mahdi saja. Dan ini sebagai tanda dari semakin dekatnya hari kiamat Kubra (kiamat besar).

Minggu, 20 Maret 2011

IMAM MAHDI BERSIDANG DAN BERPERANG

Setelah Imam Mahdi hadir di alam ini, sebelum ia mulai melaksanakan tugasnya, pertama-tama yang dilakukan adalah bermunajat kepada Allah SWT, memohon petunjuk, bimbingan dan pertolongan dari allah swt. Beliau senang menyendiri di dekat Ka'bah untuk beribadah dan memohon petunjuk dari Allah SWT.

 Pada suatu saat, ketika beliau sedang bermunajat kepada Allah SWT diikuti oleh 313 orang lelaki. Kemudian langsung mengadakan sidang kilat dengan ke 313 orang tadi. Dalam sidang tersebut beliau berkata kepada mereka yang hadir : "Bahwa dirinya telah dikehendaki oleh Allah untuk menata peradaban manusia dengan menegakkan syari'at Islam yang telah dijalankan oleh Rasulullah SAW, Nabi akhir zaman".

Kemudian Imam Mahdi membaiat para pembantunya serta merumuskan undang-undang Islam berdasarkan atas syari'at yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan syari'at tersebut akan dipergunakan untuk menata dan memerintah umat manusia.

Setel selesai melakukan sidah, Imam Mahdi pergi ke Kufah (masih termasuk wilayah Iran). Di sana Imam Mahdi mulai mempersiapkan tentaranya untuk berperang, yaitu perang sabil, perang karena membela dan menegakkan agama Allah SWT bukan karena urusan atau kepentingan yang lain.

Apa yang dilakukan oleh Imam Mahdi sebagaimana yang telah dilakukan oleh para sahabat dalam menegakkan panji=panji dan ajaran agama Islam, yaitu dengan melakukan perang sabil. Setiap peperangan atau pertempuran yang dilakukan oleh Imam Mahdi dan para pengikutnya dalam usaha untuk membela dan menegakkan panji-panji dan ajaran agama Islam melawan orang-orang kafir, atas kehendak Allah SWT selalu membawa keberhasilan dan kesuksesan.

Dalam setiap pertempuran yang dilakukan, disamping ia dijaga oleh Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail, ia juga mendapat bala bantuan dari para Malaikat yang lain. Bala bantuan dari para malaikat itu jumlahnya sangat banyak, yang bisa mencapai 3.000. ia juga memerangi orang-orang yang melanggar undang-undang Islam yang telah ditetapkan dan diberlakukan.

Serangan yang dilakukan oleh Imam Mahdi terhadap orang-orang kafir bagaikan burung elang yang meliuk-liuk di angkasa dengan gagahnya menyambar mangsanya. banyak musuh yang pontang panting melarikan diri dan akhirya tewas. Bagi mereka yang masih hidup dan tidak segera menyerah, mereka melarikan diri dengan terbirit-birit dan sangat ketakutan bagaikan seekor tikus yang sangat ketakutan karena bertemu dengan kucing. Dalam waktu yang sangat singkat, seluruh pemerintahan yang ada di dunia ini dapat dikendalikan oleh Imam Mahdi engan menggunakan hukum Islam.

PERTEMUAN IMAM MAHDI DENGAN NABI ISA ALAIHISSALAM

Sejak turunya Nabi Isa Alaihissalam ke bumi ini, maka Imam Mahdi pun ingin bertemu dengan beliau. Oleh karena itu, untuk memenuhi keinginannya tersebut Imam Mahdi pergi ke kota Damaskus, di sana sudah penuh manusia yang ingin bertemu dan melihat Nabi Isa Alaihissalam. Tidak sedikit diantara mereka yang tidak bisa melihat Nabi Isa Alaihissalam, hal ini dikarenakan banyaknya umat manusia yang ingin bertemu dengan Nabi Isa Alaihissalam. Meskipun demikian, atas kehendak Allah, Imam Mahdi dapat dengan mudah bertemu dengan Nabi Isa Alaihissalam.

Pertemuan antara Imam Mahdi dan Nabi Isa Alaihissalam ini terjadi di dalam waktu Ashar di dalam Masjid Jami' Bani Umayyah yang berada di koota Damaskus. Keduanya kemudian bermalam di masjid untuk bermunajat kepada Allah Ta'ala.

Ketika menjelang pagi hari, keduanya mendengar sayup-sayup suara adzan. Ada yang mengatakan, bahwa yang mengumandangkan adzan pada waktu itu adalah Malaikat Jibril. Suara Adzan yang berkumandang ini bersamaan dengan keluarnya fajar Shadiq. tidak begitu lama kemudian, keduanya mendengar sayup-sayup suara iqamah. Kemudian Nabi Isa Alaihissalam dan Imam Mahdi melakukan shalat Subuh secara berjama'ah. Imam Mahdi menjadi Imam, sedangkan Nabi Isa Alaihissalam dan kaum muslimin yang lain menjadi makmunnya.

NABI ISA ALAIHISSALAM TURUN KE BUMI DAN MATINYA DAJJAL

Pada suatu hari Imam Mahdi melakukan peperangan dengan Dajjal di daerah Bani Hasyim. Di situ kaum muslimin dikejar-kejar oleh Dajjal, tetapi mereka bisa lolos dengan naik ke gunung Dukhan. Pada saat kaum muslimin sedang dikejar-kejar oleh Dajjal dan pengikutnya, tiba-tiba terdengar kalau Nabi Isa Alaihissalam turun dari langit. Turunga Nabi Isa ini langsung berada di atas menara putih yang berada di sebelah Timur Kota Damaskus, yang menjadi Ibu Kota Syiria.

Setelah mendengar turunnya Nabi Isa Alaihissalam di Syiria, maka banyak orang berbondong-bondong datang ke sana, mereka datang dari berbagai penjuru dunia ingin melihat wajah Nabi Isa Alaihissalam. Kedatangan mereka ke Damaskus bagaikan air, semakin lama semakin penuh sesak oleh lautan manusia yang datang dari seantero jagad, bahkan sampai terjadi orang jatuh terinjak-injak karena padat dan penuhnya manusia yang ingin melihat Nabi Isa Alaihissalam.

Kedatangan Nabi Isa Alaihissalam ini membuat Dajjal kalang kabut, akhirnya ia melarikan diri. Akan tetapi Nabi Isa Alaihissalam terus memburunya sampai akhirnya Dajjal tertangkap oleh Nabi Isa Alaihissalam di daerah Babilud, yaitu sebelah tenggara ibu kota Palestina, Baitul Maqdis atau Yerussalem, kira-kira jaraknya sejau tiga kilometer. Di tempat itulah Dajjal dibunuh oleh Nabi Isa Alaihissalam.

Menurut sebagian cerita : Nabi Isa Alaihissalam tidak bisa mengejar larinya dajjal, kemudian beliau bersabda kepada bumi : Wahai bumi telanlah kaki Dajjal". Pada saat itu dajjal menginjak tanah kampung Lud (yaitu daerah yang dulunya menjadi perkampungan kaum Lud). Dengan demikian akhirnya dajjal tidak bisa melarikan diri lagi, kemudian Nabi Isa Alaihissalam mendatanginya dengan menatap tajam wajah dajjal, beliau lalu berkata kepada Dajjal : "Wahai Dajjal engkau telah mengaku sebagai Tuhan, yang menciptakan langit dan bumi seisinya. Sudah berapa lama engkau gidup di dunia ini?, dan sudah berapa banyak umat manusia yang telah engkau sesatkan?, sekarang siapa yang akan engkau sembah?"

Mendengar bentakan Nabi Isa Alaihissalam demikian itu, Dajjal bungkam seribu bahasa, ia tidak berani berkutik sedikitpun, juga tidak berani membantah. Menurutnya sewaktu Nabi Isa Alaihissalam membentak dirinya, mulut Nabi Isa Alaihissalam bagaikan mengeluarkan api yang menjilat-jilat, sedangkan suaranya bagaikan suara halilintar yang memenuhi isi jagad raya ini. Hal ini yang membuat tubuh Dajjal menggigil ketakutan, akhirnya tubuhnya itu mengecil. Hilang kekuatannya, hilang kewibawaannya, dan tampak kelemahan dirinya. Tubuhnya menggigil ketakutan, ibarat kambing menghadapi binatang buas yang akan memangsanya.

Tanpa membuang waktu lagi akhirnya, Nabi Isa Alaihissalammenancapkan pedang pada leher Dajjal, maka mengalirlah darah segar dari leher Dajjal, ia meronta-ronta kesakitan dalam sakaratul maut, suaranya bagaikan sapi yang disembelih. Pada akhirnya Dajjal mati. Sedangkan tempat ia kembali adalah jelas ke neraka.

KELUARNYA IMAM MAHDI

Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang masih muda, mukanya bersinar, jenggotnya sempurna, pada pipi kanannya terdapat tahi lalat, kulitnya bangsa Arab (kulitnya tidak kuning dan tidak pula hitam). Bentuk tubuhnya seperti bentuk tubuh Israil (artinya besar tinggi). Ia dijuluki dengan sebutan Imam Mahdi, nama aslinya adalah Muhammad (atau Ahmad), ia adalah putra Abdullah yang masih ada keturunan Rasulullah SAW dari Sayyid Husain putra Fatimah binti Muhammad SAW. Sebagaimana yang dijelaskan dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Hakim :

"Imam Mahdi itu termasuk dalam lingkungan Ahli kerabat atau keluarga Rasulullah SAW, yakni dari puteri beliau SAW yang bernama Fatimah". (H.R. Abu Daud dan Hakim).

Ketika sedang gencar-gencatnya fitnah yang dihembuskan oleh Dajjal dan para pengikutnya di alam ini, sehingga manusia banyak yang tertipu dan menjadi pengikitnya, tiba-tiba alam ini dikejutkan dengan adanya hatif (suara tanpa rupa) yang mengatakan : "Wahai manusia, sesungguhnya Imam Mahdi telah keluar di kota Makkah, ia berasal dari Desa Karimah". Keluarnya Imam Mahdi ini bertepatan pada malam sepuluh bulan Dzulhijjah, tahun ganjil dari tahun Hijriyah.
Suara diatas tadi bisa didengarkan oleh seluruh umat manusia yang ada di jagad raya ini, dan mereka juga mengerti dan faham terhadap maksud dari suara tanpa rupa tersebut Setelah mendengar kabar adanya Imam Mahdi yang telah turun ke bumi, maka banyak orang yang berbondong-bondong pergi ke kota Makkah, mereka ingin mengetahui wajah Imam mahdi yang sebenarnya, yang sedang mengasingkan diri dari fitnah Dajjal dan para pengikutnya. Sedangkan Iblis saat itu dalam keadaan bingung karena orang yang akan menyelamatkan keimanan manusia telah datang, orang inilah yang nanti akan menjadi musuh utama Dajjal dan Iblis serta para pengikutnya. Dia telah ditakdirkan oleh Allah SAW untuk meredam fitnah yang disebabkan oleh Dajjal dan pengikutnya, menyelesaikan segala gejolak dan kerusakan yang ada di muka bumi dan memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak yang diakibatkan oleh ulah Dajjal dan Iblis beserta seluruh pasukannya.

Mengenai turunnya Imam mahdi ini telah dijelaskan dalam suatu hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Tirmidzi yang artinya sebagai berikut :

"Sesungguhnya Imam Mahdi itu akan keluar di akhir zaman, namanya Muhammad bin Abdullah atau Ahman bin Abdullah". (H.R. Imam Abu Daud dan Tirmidzi).

Begitulah kiranya Imam Mahdi yang akan turun ke bumi yang akan memperbaiki dan menyelamatkan peradaban manusia sehingga membuat iblis sangat cemas dan ketakutan.

KOTA MADINAH TIDAK BISA DIMASUKI DAJJAL

Ketika seluruh penjuru dunia sudah dimasuki Dajjal dan ia memperoleh banyak pengikut, kemudian dajjal bermaksud memasuki kota Madinah, karena di kota suci tersebut banyak kaum muslimin dan bukan islam berlindung, untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal.

Pada saat ia hendak memasuki kota Madinah, ia dihadang oleh para malaikat yang menjaga kota tersebut, akhirnya Dajjal menunggu keluarnya kaum kafir dari kota tersebut di luar Madinah. Maka tidak begitu lama terjadi gempa di Madinah sampai tiga kali. Hal inilah yang menyebabkan kaum kafir dan munafik keluar dari kota Madinah. Sebagaimana keterangan yang disebutkan dalam hadits shahih :

(Ketika) Dajjal datang (ke kota Madinah) sehingga sampai di pinggir kota Madinah, maka terjadilah gempa di kota madinah sampai tiga kali, maka keluarlah dari kota tersebut seluruh orang kafir dan munafik. (H.R. Bukhari).

Dengan keluarnya orang-orang kafir dan orang-orang munafik dari kota suci Madinah, maka dengan mudah Dajjal menangkapi mereka, dan mempengaruhi agar mereka mau mengikuti jejaknya. Pada zaman Dajjal, orang-orang kafir dan orang-orang munafik tidak bisa menyelamatkan diri, dimanapun dan kemanapun mereka pergi akan diburu oleh dajjal, meskipun mereka berlindung di Kota Makkah atau Madinah yang suci. Dajjal dengan segala daya dan upayanya akan setia menunggu sampai mereka keluar dari kedua kota suci tersebut. Sebab Dajjal tidak mampu menerobos penjagaan malaikat untuk memasuki kedua kota suci itu.

Hal ini sebagaimana telah ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Rasulullah SAW telah bersabda :

Tidak akan bisa masuk Madinah ancaman pendusta (Dajjal). Pada saat itu Madinah memiliki tujuh pintu, setiap pintu dijaga oleh dua Malaikat. (H.R. Bukhari).

Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda tentang ketidak mampuan Dajjal memasuki kota Madinah, bahkan penyakit Tha'un pun juga tidak mampu menyerang penduduk kota Madinah. Seperti yang beliau jelaskan dalam hadits berikut :

Ketika Dajjal mendatangi kota madinah, ia bertemu dengan para Malaikat yang menjaga kota itu, maka Dajjal tidak berani mendekatinya. Rasulullah SAW bersabda : Penyakit Tha'un juga tidak bisa menyerang kota Madinah, apabila Allah menghendakinya. (H.R. Bukhari).

KEADAAN MANUSIA PADA ZAMAN DAJJAL

Pada zaman Dajjal nanti, setiap negeri yang didatangi Dajjal penduduknya bagaikan padi yang ada di dalam gilingan. Mereka lari kesana kemari karena takut kepada Dajjal. Bagi keluarga mukmin mereka lebih senang berada di dalam rumah menjaga keluarganya agar tidak terpengaruh oleh tipu daya Dajjal. Sebab saat itu tidak sedikit kaum wanita yang menjadi pengikut Dajjal. Karena itu, sampai-sampai orang lelanki mengikat keluarganya di dalam rumah agar tidak keluar. Mereka khawatir bila keluarganya keluar rumah akan mudah dipengaruhi siasat Dajjal. Jika sampai mengikuti Dajja, berarti telah melakukan kekufuran dan kemusyrikan.

Zaman Dajjal adalah zaman fitnah yang besar, tidak sedikit orang yang paginya beriman sorenya menjadi kafir. Hal ini menunjukkan begitu hebatnya godaan fitnah yang melanda umat Islam. Pada saat itu, memegang agama benar-benar seperti memegang bara api yang panas, biladilepaskan dirinya menjadi mangsa Dajjal, tetapi bila tetap dipegang odaan dan fitnah yang dihadapinya sangatlah besar dan berat. karena itu, pada saat Dajjal datang banyak orang yang melarikan diri ke hutan-hutan, sampai ada yang naik ke gunung. Hal ini mereka lakukan demi menyelamatkan diri dan akidahnya dari firnah Dajjal. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam suatu hadit Shahih :

(Saat itu) manusia benar-benar melarikan diri dari Dajjal ke arah gunung. (HR. Muslim).

Demikian keadaan manusia saat kedatangan Dajjal, mereka lebih memilih menyelamatkan didi daripada menghadapinya. Sebab bila menghadapinya dikhawatirkan dirinya tidak mampu menjaga akidah dan keselamatan jiwanya. Sebab Dajjal tidak segan-segan berbuat aniaya terhadap orang yang membangkang. Ini pun tidak seberapa asalkan akidahnya tetap ia pegang teguh sampai mati, dari pada mengikuti Dajjal dengan melepaskan akidah, ini yang celaka. Karena tindakannya ini jelas menjerumuskan dirinya ke dalam neraka Allah, sebab dia sudah melakukan kekufuran dan kemusyrikan.

Demikian juga dalam halpemerintahan. tatanan pemerintahan negara pada zaman Dajjal menjadi rusak dan tidak beraturan. Hal ini bukan berarti Dajjal ingin berkuasa lalu menghancurkan satu persatu pemerintahan negeri yang sudah mapan dan baik. Akan tetapi dikarenakan sepak-terjang Dajjal yang menelusuri setiap negeri dengan menyebarkan tipu daya dan fitnahnya.

Setiap Dajjal memasuki suatu negeri, di belakangnya diikuti oleh beribu-ribu orang bahkan sampai jutaan, baik yang terdiri dari manusia maupun setan yang menjelma manusia. Tujuannya tidak lain adalah menyesatkan umat manusia, sekaligus menjauhkannya dari Allah Ta'ala. Apa lagi kepada orang-orang yang beriman, Dajjal dan setan tak henti-hentinya mempengaruhinya dengan menyebarkan fitnah dan tipu daya. Oleh karena itu, fitnah yang paling besar adalah fitnah pada zaman Dajjal.

Adapun untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal adalah menetapi kesabaran. Melanggengkan membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, yaitu :

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambanya Al-kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal shaleh, bahwa meraka akan mendapat pembalasan yang baik. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata "Allah mengambil seorang anak". Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka, mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. Maka barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). Sesungguhnya Kami menjadikan apayang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan mejadikan (pula0 apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?. (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung dalam gua lalu mereka berdo'a : "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalamurusan kami (ini)". (Al-Qur'an Surat Al-Kahfi : 1 - 10).

Anjuran untuk membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi adalah tuntunan Rasulullah SAW, sebagai benteng diri agar tidak diganggu dan terkena fitnah Dajjal. Sebab pada saat itu sulit sekali bagi seseorang bisa menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal. Ini menunjukkan begitu kuat dan hebatnya fitnah yang disebarkan oleh Dajjal. Salah satu cara untuk menyelamatkan diri adalah membaca seseringmungkin sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi. Sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW :

Barangsiapa di antara kamu yang (hidup sampai)mendapati dajjal, hendaklah dibaca permulaannya surat Al-Kahfi.... (H.R. Muslim).

Penting : Bahwasanya seluruh peristiwa yang menyalahi adat yang dilakukan oleh Dajjal itu bukan karena kekuasaan dajjal, melainkan karena kekuasaan dan kehendak Allah untuk menguji kekuatan iman hamba-Nya, karena itu Allah menciptakan Dajjal sebagai makhluk penggoda dan menyesatkan umat yang beriman. Jika hamba tadi benar-benar teguh imannya, ia tidakakan mudah goyah akidahnya, meskipun dirinya disakiti, dianiaya, difitnah bahkan sampai dibunuh, ia tetap teguh memegang keimanannya dan ketaatannya kepada Allah ta'ala.

Segala kemampuan yang dimiliki oleh Dajjal itu bersifat Istidraj, bukan mukjizat, juga bukan karamah. Sebab sudah jelas sekali kalau dajjal itu adalah Kafir,yang menyesatkan, bukan nabi dan bukan orang yang shalih, semua yang dilakukannya itu merupakan tipu-muslihat belaka untuk menarik simpati orang lain agar mau mengikuti jejaknya yang sesat itu. Semoga Allah melindungi kita dari fitnah Dajjal.

Sabtu, 19 Maret 2011

ALLAH SWT MEMBERI ISTIDRAJ KEPADA DAJJAL

Dajjal ini termasuk yang mendapat Istidraj (dilulu). Karena itu, setiap tindakan dan ucapan Dajjal, Allah mengabulkannya. Seperti dia mengatakan : "Hai langit, turunkan hujan". Seketika itu hujan turun. Ia mengatakan kepada bumi : "Wahai bumi keluarkan seluruh simpananmu". Seketika itu bumi mengeluarkan emas, intan, perak dan lain sebagainya. Selanjutnya emas dan lainya tadi mengikuti kemana Dajjal pergi. Bila Dajjal berkata kepada kayu yang sudah kering : "Keluarkanlah daunmu dan buah-buahanmu". Seketika itu, kayu yang sudah kering tadi menga\eluarkan dedaunan dan buahnya. Begitu juga ketika Dajjal berkata kepada bumi yang tandus dan kering : "Wahai bumi keluarkan tetumbuhan". Demikian pula,ketika Dajjal berkata kepada sungai : "Wahai sungai, keringkan airmu", seketika itu air sungai mengering. Sampai-sampai Dajjal diberi kemampuan oleh Allah dapat menghentikan perjalanan matahari, sehingga satu hari menjadi beberapa bulan. Ia juga bisa mempercepat perjalanan matahari, sehingga satu hari bisa menjadi satu jam saja.

Singkat cerita, segala ucapan Dajjal selalu dikabulkan oleh Allah, karena memang Istidraj. Sampai-sampai bila seseorang ingin bertemu kedua orang tuanya yang sudah meninggal puluhan tahun, Dajjal bisa mempertemukannya. Akan tetapi bukan orang tuanya yang sebenarnya, melainkan setan yang menyerupai kedua orang tuanya. Kemudian setan yang menyerupai orang tuanya itu berkata : "Wahai anakku, percayalah dan imanlah Tuhan ini (yang dimaksudkan adalah Dajjal), agar hidupmu tidak sengsara. Coba perhatikan aku sebagai orang tuamu, kini hidupku bahagia dan senang di dalam surga, hal ini tidak lain karena aku beriman dan mengikuti Tuhan ini (Dajjal), bahwasanya Tuhanmu dan Tuhanku adalah ini (Dajjal)". Dengan demikian, banyak orang mukmin yang lemah imannya menjadi luntur, berbalik mengikuti jejak Dajjal. Bersamaan dengan itu, kehidupan orang mukmin sangat memprihatinkan, sengsara dan sangat sulit ekonominya.

Pada saat itu, tidak ada makanan kecuali yang ada di tangan dajjal dan para pengikutnya. Segala harta simpanan orang mukmin tiba-tiba menjadi lenyap dan rusak akibat sihir Dajjal. Pada saat yang demikian sengsaranya kehidupan orang mukmin, setan merubah bentuk menjadi manusia, sehingga ia bisa berkumpul dengan orang-orang mukmin untuk mengajak orang mukmin mengikuti jejak Dajjal, sekaligus beriman kepadanya. Tidak itu saja yang dilakukan oleh setan dalam meruntuhkan keimanan orang mukmin. Mereka juga merubah bentuk dirinya menyerupai orang tuanya orang mukmin, terkadang menyerupai kakeknya yang sudah mati, atau menyerupai kyainya. dengan kata-kata yang manis membujuk orang mukmin agar mau mengikuti Dajjal dan beriman kepadanya. Hanya orang-orang mukmin yang tebalimannya yang menolak ajakan setan tersebut, sedangkan bagi orang-orang kafir, munafik dan orang yang lemah imannya tentu saja mau mengikuti saran setan tersebut dan beriman kepada Dajjal.

DAJJAL MENGAKU DIRINYA TUHAN

Ketika Dajjal sudah mengaku dirinya sebagai Tuhan, tubuhnya secara spontan bertambah besar dan bertambah tinggi. Karena begitu besar dan tingginya Dajjal sampai-sampai lautan yang dalam hanya sebatas pinggangnya saja. Bersamaan dengan itu tulisan kafir yang terdapat diantara kedua matanya juga semakin jelas, baik dilihat dari jauh maupun dilihat dari dekat. Bagi orang yang taat dan beriman pada Allah SWT mereka bisa membaca tulisan tersebut. Oleh karena itu, mereka mendustakan semua yang diucapkan oleh Dajjal, tetapi bagi orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT mereka tidak bisa melihat tulisan tersebut sehingga mereka menjadi pengikut Dajjal.

Dalam melakukan tipu-dayanya, Dajjal membawa neraka dan surga di tangannya. Surga dajjal tampak di dalamnya berisikan beraneka makanan dan minuman yang enak-enak. Yang disediakan bagi orang-rang yang mau mengikuti dan beriman kepada Dajjal. Sedangkan neraka Dajjal di dalamnya tampak api yang menjilat-jilat,yang disediakan bagi orang-orang yang membangkang, yang tidak mau mengikuti dan beriman kepadanya.

Dalam hal ini sebagai mana disebutkan dalam suatu hadits Rasulullah berikut ini :

Sesungguhnya Dajjalitu akan keluar dengan membawa air dan api, maka apa yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya itu adalah api. Sedangkan apa yang dilihat oleh manusia sebagai api, maka itu sebenarnya adalah air yang dingin dan tawar. Barang siapa yang menjumpainya, hendaklah menjatuhkan dirinya dalam apa yang dilihatnya sebagai api. Karena itu sesungguhnya adalah air tawar yang nyaman. (HR. bukhari dan Muslim).

Orang-orang yang dimasukkan ke dalam surga Dajjal adalah orang-orang yang tertipu, orang-orang yang salah jalan,orang-orang yang terkena bujuk rayu Dajjal, mereka ini termasuk ke dalam golongan orang-orang kafir. Untuk itu,mereka akan langgeng di dalam neraka.

Sedangkan orang-orang yang dilemparkan ke neraka dajjal adalah orang-orang yang memperoleh petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT, karena mereka tetap dengan teguh memegang dan mempertahankan keimanan dan keyakinannya kepada Allah SWT,sekaligus mendustakan segala ucapan serta bujuk rayu yang dilakukan oleh Dajjal.Mereka ini termasuk orang-orang yang mati Syahid,orang orang yang mati di jalan Allah, dan mereka kelak akan ditempatkan di dalam surga Allah SWT yang penuh dengan kenikmatan, serta langgeng di dalamnya.

MUNCULNYA DAJJAL DI MUKA BUMI

telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan para Mufassir tentang tempay keluarnya Dajjal. Ada yang mengatakan Dajjal itu akan keluar dari negeri Khurasan, termasuk wilayah Iran. Ada lagi yang berpendapat, bahwa Dajjal itu akan keluar dari negeri yang ada di antara Iraq dan Syiria. Pendapat yang terakhir ini berdasarkan hadits berikut :

Pada suatu pagi Rasulullah SAW menerangkan tentang Dajjal, beliau merendahkan dan meninggikan suaranya, sehingga kami seakan-akan dekat dengan sekumpulan lebah (maksudnya kurang bisa memahami tentang apa yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW).

Pada waktu petang hari kami bertemu dengan Nabi Muhamad SAW, dan beliau mengetahui kalau kami ingin bertanya. Lalu beliau (mendahului) berkata : "ada keperluan apa?" Kami menjawab : "Ya Rasulullah, tadi pagi engkau menceritakan tentang Dajjal, engkau menceritakannya dengan suara rendah dan (kadang-kadang) meninggi, sehingga kami merasakan seakan-akan dekat dengan kumpulan lebah (maksudnya tidak mengerti). Kemudian Rasulullah SAW. Berkata : "Selain Dajjal ada yang lebih kucemaskan bahayanya terhadap kamu, tentu aku yang mempertahankan kamu terhadapnya. Dan kalau dia datang, dan aku tidak bersama kamu, maka setiap orang membela dirinya sendiri dan Allah mengganti aku mempertahankan setiap Muslim.

Sesungguhnya Dajjal itu adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, matanya celak, seolah-olah aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan. Siapa diantara kamu yang mendapatkanya (bertemu Dajjal). Hendaknya dibaca permulaan surat Al-Kahfi. Sesungguhnya ia akan keluar di suatu tempat antara iraq dan Syam atau Syiria. Lalu ia merusak ke sebelah kanan dan merusak ke sebelah kiri.

Hai hamba Allah, teguhkanlah pendirianmu. Kemudian kami bertanya : "Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi ini?" Nabi SAW menjawab : "Empat puluh hari". Ada hari yang sama dengan setahun, ada yang sama dengan sebulan, ada yang sama dengan sepekan dan hari yang selebihnya sama dengan hari biasa".

Kami selanjutnya bertanya : "Ya Rasulullah, di hari yang sama dengan setahun itu, cukuplah untuk kami melakukan shalat satu hari (lima waktu)?" Nabi SAW menjawab : "Tidak, kamu perkirakan saja ukurannya". Kami bertanya lagi : "Ya Rasulullah, berapa kecepatan perjalanan Dajjal di bumi ini?" Nabi SAW menjawab : "Seperti hujan yang dihalau angin".

Maka datanglah Dajjal itu kepada suatu kaum, menyeru mereka, lalu kaum itu beriman (percaya) kepadanya dan memperkenankan seruannya. Diperintahkannya langit menurunkan hujan, lalu hujan turun. Diperintahkannya bumi supaya menumbuhkan (tetumbuhan), maka seketika itu tumbuhlah tanaman-tanaman. Di waktu petang, ternak mereka pulang lebih besar (gemuk dari biasanya, susunya besar-besar dan cukup kenyang.

Kemudian Dajjal itu mendatangi suatu kaum yang lain, ia menyampaokan seruannya kepada mereka, tetapi kaum itu menolak seruannya. Lalu ia pergi meninggalkan mereka. Besok paginya negeri tersebut kering (tidak ada tetumbuhan) dan kekayaan mereka menjadi lenyap.

Dajjal melalui sebuah negeri yang sudah lenggang, kemudian ia berkata : "Keluarkanlah perbendaharaan kekayaanmua". Dalam waktu seketika seluruh perbendaharaan negeri tersebut mengikuti Dajjal, seperti pemimpin lebah. Selanjutnya dipanggillah seorang lelaki yang masih muda, kemudian ditebasnya dengan pedang sampai tubuhnya menjadi tua, terlempar sejauh anak panah yang dibidikkan. Kemudian dipanggillah pemuda itu, maka datang dalam waktu singkat, pemuda tadi datang dengan muka yang berseri-seri serta tertawa lebar. (HR.Muslim).

Pertama kali Dajjal muncul tingginya 10 dzira', tingkah lakunya bagaikan orang shalih, senang mengajak kepada kebaikan. Dengan sikapnya ini, orang yang lemah imannya terjerat dalam perangkapnya. Setelah banyak pengikutnya, ia mengaku menjadi Nabi. Bagi orang yang imannya teguh, mereka tidak mempercayai pengakuan Dajjal ini, sebab mereka mengerti bahwa setelah Muhammad SAW sudah tidak ada Nabi lagi. Ketika perjalanan Dajjal sudah sampai di suatu negeri yang ada di antara Iraq dan Syam (Syiria), Dajjal kemudian mengaku dirinya sebagai Tuhan (sebagaimana keterangan hadits di atas), yang bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, menumbuhkan tanaman seketika pada bumi yang tandus, mendatangkan hujan sekaligus dapat meredakannya.

Sejak itu, orang yang beriman kepada Allah menjauhi Dajjal dan mendustakan setiap apa yang diucapkannya. Karena orang mukmin mengerti kalau Allah itu tidak berjisim, tidak berbentuk dan tidak bisa dilihat. Di samping Dajjal itu pendusta, bentuknya sangat menakutkan dan salah satu matanya buta. Antara kedua matanya terdapat tulisan "KAFIR".

KAPAN KIAMAT TERJADI??

Kiamat pasti terjadi! Itu telah menjadi keyakinan kita sebagai muslim yang beriman. Percaya akan adanya hari kiamat merupakan salah satu Rukun Iman. Tetapi kapankah kiamat itu akan terjadi? Tidak ada seorangpun yang tahu, kecuali Allah SWT. Rasulullah sendiri tidak mengetahuinya, sebab semua itu menjadi rahasia Allah SWT, yang tidak diberitahukan kepada para hamba-Nya. Sebagai mana yang telah dijelaskan dalam firman-Nya :

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat : Bilakah terjadunya?" Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah sisi pada Tuhanku, tiada seorangpun yang dapat menjelaskan sewaktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu, seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Alah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya (QS. Al-A'raf : 187).


Meskipun dalam firman Allah di atas menegaskan, bahwa hanya Allah lah yang mengetahui, tidak ada satupun makhluk di alam ini yang mengetahui tentang kapan hari kiamat itu terjadi, setidak-tidaknya Allah telah memberikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kiamat itu sudah dekat.

Adapun tanda-tanda yang menunjukan tentang dekatnya hari kiamat itu terbadi menjadi dua, yaitu : Tanda-tanda Sughra dan tanda-tanda Kubra. Adapun yang termasuk dalam tanda-tanda Sughra adalah :
  • Merajalelanya perzinahan.
  • Kemaksiatan dan kedurhakaan sudah menjadi hal yang biasa.
  • Merajalelanya orang yang minum Khamer (Arak).
  • Banyaknya wanita yang dengan bangga memamerkan auratnya.
  • Jumlah kaum wanita lebih banyak dari pada jumlah kaum lelaki.
  • Banyak orang yang membangun dan mempercantik masjid, tetapi sedikit yang beribadah di dalamnya/
  • Dan masih banyak lagi hal-hal yang menunjukkan tentang dekatnya hari kiamat.
Adapun tanda-tanda Kubra yang menunjukkan akan datangnya kiamat adalah sebagai berikut :
  • Keluarnya Dajjal.
  • Keluarnya Imam Mahdi.
  • Keluarnya Ya'juz dan Ma'juz.
  • Turunnya Nabi Isa A.S.
  • Terbitnya matahari dari arah barat.