Pada zaman Ya'juj dan Ma'juj banyak kaum muslimin yang menderita, hidup serba susah dan sengsara, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang meninggal, karena sulit mendapatkan makanan dan air. Semua tanaman dan air habis dilalap oleh Ya'juj dan Ma'juj. Karena itu, kaum muslimin bersama dengan Nabi Isa Alaihissalam mengungsi ke gunung thur untuk menyelamatkan diri dari kerusakan yang dilakukan oleh Ya'juj dan Ma'juj.
Di gunung itupun kaum muslimin lama-kelamaan juga kesulitan makanan, persediaan bekal yang dibawanya habis. Untuk turun dari gunung tidak mungkin, di samping tidak ada makanan di bawah, juga khawatir akan menjadi mangsa Ya'juj dan Ma'juj. Akhirnya, satu-satunya jalan adalah memuhon pertolongan kepada Allah Ta'ala. Nabi Isa Alaihissalam dan kaum Muslimin kemudian berdo'a kepada Allah agar Ya'juj dan Ma'juj dimusnahkan.
Allah kemudian mengabulkan do'a Nabi Isa dan kaum muslimin tersebut, dengan menurunkan ulat yang banyak sekali untuk menggerogoti leher Ya'juj dan Ma'juj. Ada yang berpendapat, Allah menurunkan penyakit hidung pada Ya'juj dan Ma'juj. Dalam waktu singkat seluruh Ya'juj dan Ma'jujmati secara bersamaan, tidak ada yang tersisa.
Dalam riwayat yang lain disebutkan : Bahwa matinya Ya'juj dan Ma'juj itu disebabkan amukan angin taufan, yaitu angin yang pernah digunakan untuk membinasakan kaum 'Ad. Akibat dari besarnya tiupan angin tersebut, dalam waktu satu jam Ya'juj dan Ma'juj sudah mati semua tidak ada yang tersisa.
Nabi Isa dan kaum muslimin kemudian bersyukur kepada Allah atas pertolongan-Nya. Namum mereka masih dihadapkan oleh kesulitan yang lain, yaitu banyaknya bangkai Ya'juj dan Ma'juj yang berserakan dimana-mana, apalagi banyaknya bangkai-bangkai tersebut sudah membusuk yang baunya menusuk hidung. Lalu Nabi Sia dan kaum muslimin berdo'a kepada Allah agar bangkai-bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dihilangkan dari permukaan bumi. Tidak begitu lama do'a mereka dikabulkan. Allah mengutus ribuan burung yang besarnya seperti unta. Burung-burung ini menyambar setiap bangkai Ya'juj dan Ma'juj sampai habis tidak tersisa, lalu bangkai-bangkai dibuang di tempat yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Dalam riwayat yang lain disebutkan : Bangka-bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dibuag di tengah samudera, kemudian dimakan oleh ikan sampai ikan-ikan yang ada di samudera menjadi gemuk-gemuk, karena belum pernah menemukan makanan daging yang begitu banyaknya.
Melihat adanya pertolongan Allah ini Nabi Isa dan kaum Muslimin memanjatkan syukur kepada-Nya. Namun masih ada lagi masalah yang mengharuskan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah, yaitu banyaknya kotoran tahi yang ditinggalkan oleh Ya'juj dan Ma'juj, kotoran ini berserakan dimana-mana, hampir tidak ada tempat yang tidak dikotori oleh Ya'juj dan Ma'juj. Untuk itu, Nabi Isa dan kaum Muslimin berdo'a lagi kepada Allah, memohon diberi pertolongan agar permukaan bumi ini bersih dari kotoran Ya'juj dan Ma'juj. Allah lalu menurunkan hujan yang deras sekali, akhirnya dalam waktu singkat kotoran-kotoran Ya'juj dan Ma'juj ini hilang dari permukaan bumi terbawa oleh air hujan.
Ada sebagian Mufassir mengatakan : Bau busuknya kotoran Ya'juj dan Ma'juj ini tujuh tahun baru bisa hilang.
Seluruh peristiwa di atas telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdaNya :
Maka Ya'juj dan Ma'jujdikirim oelh Allah, mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi. barisan muka mereka melalui danau Tibris, lalu mereka meminum air danau tersebut sampai habis. Kemudian barisan terakhir lewatu pulau situ, lalu mereka mengatakan : "Bahwa di sini dulu pernah ada air".
Nabi Isa dan kawan-kawanya terkepung (oleh Ya'juj dan Ma'juj sampai kekurangan makanan), sehingga sebuah kepala sapi bagi masing-masing mereka lebih berharga dibandingkan dengan seratus dinar bagi setiap orang di hari itu.
Kemudian Nabi Isa dan kawan-kawannya berdo'a (supaya Ya'juj dan Ma'juj binasa). Lalu Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung pada Ya'juj dan Ma'juj, maka di waktu pagi mereka mati semuanya sekaligus.
Selanjutnya Nabi Isa dan kawan-kawannya turun dari bukit (Thur) ke dalam negeri, dan didapatinya sudah tidak ada tempat terluang sejengkal pun, melainkan telah dipenuhi oleh bangkai busuk (Ya'juj dan Ma'juj). Nabi Isa dan kawan-kawanya selanjutnya berdo'a kepada Allah (supaya bangkai Ya'juj dan Ma'juj itu dihilangkan).
Allah lalu mengirim burung-burung yang besarnya seperti unta, kemudian disambarlah bangkai-bangkai (Ya'juj dan Ma'juj) itu dan dilemparkan ke tempat yang dikehendaki Allah. Selanjutnya llah menurunkan hujan lebat, yang tidak membuyarkan sebuah rumahpun yang terbuat dari tanah liat dab bulu unta (maksudnya dapat menghanyutkan seluruh kotoran Ya'juj dan Ma'juj yang masih ada), lalu dibasuhnya bumi sehingga bersih seperti kaca.
Sesudah itu, kepada bumi diperintahkan : "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkatanmu!" Maka pada saat itu, sekumpulan orang kenyang karena memakan sebuah delima dan mereka dapat berteduh kulitnya, rezeki mereka penuh dengan berkah, sehingga seekor unta bunting cukup mengenyangkan sekumpulan orang.
Dalam keadaan seperti ini, Allah mengirimkan angin baik dan melalui keriak mereka. Maka diambillah nyawa setiap orang beriman dan setiap orang muslim. Akhirnya tinggallah orang-orang jahat, bercampur baur seperti khimar (artinya tidak tahu malu). Maka dikala itulah terjadi kiamat. (H.R. Muslim).
Selain itu, kehidupan kaum muslimin semakin baik, semakin aman dan tentram, bahagia dan rizqinya penuh dengan berkah, sampai-sampai makan kurma satu sudah kenyang. Pada saat itu Nabi Isa menjalankan syari'ah Rasulullah SAW dalam menata kehidupan masyarakat Islam, dan banyak juga orang kafir yang masuk Islam setelah melihat kebenaran ajaran-ajarannya. Dimana-mana tampak kerukunan, ketentraman dan kedamaian umat, jarang terjadi kejahatan dan penganiayaan, yang ada adalah kesatuan dan persatuan umat dalammengabdi dan bernakti kepada Allah SWT. Akan tetapi masa seperti ini amatlah singkat dan tidak berlangsung lama,, hanya berlangsung selama ditunggu Nabi Isa Alaihissalam saja.